JAKARTA - Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih menjadi masalah global yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Meski banyak kasus telah terungkap dan diproses melalui jalur hukum, tidak sedikit pelanggaran HAM yang belum terungkap sepenuhnya.
Berikut ini daftar kasus-kasus pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih menyimpan misteri:
Operasi Kondor ialah program rahasia yang dijalankan oleh rezim-rezim militer di Amerika Latin selama tahun 1970-an dan 1980-an, dengan dukungan intelijen dari Amerika Serikat.
Ribuan orang di Argentina, Chile, Uruguay, Paraguay, dan Brasil menjadi korban penghilangan paksa, penyiksaan, dan pembunuhan. Hingga saat ini, identitas banyak korban dan dalang utama operasi ini masih belum sepenuhnya diungkap.
Selama dua dekade terakhir, konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo telah menewaskan jutaan orang. Pelanggaran HAM seperti pembantaian massal, kekerasan seksual, dan kerja paksa sering terjadi. Namun, banyak kasus ini belum diselidiki secara mendalam, dan pelaku utamanya tetap bebas dari hukum.
Krisis yang dialami oleh komunitas Rohingya di Myanmar mencakup pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa oleh militer Myanmar. Meskipun pengusiran massal dan kekerasan ini telah menarik perhatian dunia, banyak laporan pelanggaran HAM yang belum sepenuhnya diselidiki, dan otoritas yang bertanggung jawab belum sepenuhnya dimintai pertanggungjawaban.
Di Tiongkok, penghilangan paksa terhadap aktivis pro-demokrasi, pengacara HAM, dan jurnalis adalah fenomena yang terus terjadi. Hingga kini, informasi mengenai nasib banyak orang yang hilang masih tertutup rapat oleh pemerintah. Salah satu kasus terkenal adalah hilangnya Gui Minhai, seorang penerbit asal Hong Kong yang diculik di Thailand.
Krisis di wilayah Tigray, Ethiopia, telah menyebabkan ribuan korban jiwa sejak 2020. Laporan menunjukkan adanya eksekusi massal, kekerasan seksual, dan kelaparan yang disengaja sebagai senjata perang. Namun, akses ke wilayah konflik sangat terbatas, sehingga investigasi menyeluruh belum dilakukan.
Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara dengan pelanggaran HAM terburuk di dunia. Kamp kerja paksa, eksekusi publik, dan kontrol total terhadap kehidupan warganya adalah beberapa contoh pelanggaran yang terjadi. Namun, karena sifat tertutup negara ini, banyak bukti pelanggaran HAM yang sulit diperoleh dan diverifikasi.
Jurnalis yang melaporkan pelanggaran HAM sering kali menjadi sasaran pembunuhan, penghilangan paksa, atau intimidasi. Kasus seperti pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Turki menunjukkan kurangnya transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang terlibat.