• Oase

Cucurak, Tradisi Warga Jawa Barat Sambut Ramadan

M. Habib Saifullah | Kamis, 27/02/2025 13:15 WIB
Cucurak, Tradisi Warga Jawa Barat Sambut Ramadan Ilustrasi tradisi cucurak (Foto: RRI)

Katakini.com - Bulan yang selalu dinantikan oleh umat muslim sudah berada di depan mata. Euforia suka cita ini tergambar dalam berbagai bentu, seperti perayaan dan tradisi masyarakat menjelang ibadah puasa.

Di wilayah Pasundan, tepatnya di Jawa Barat ada sebuah tradisi dalam menyambut bulan Ramadan. Cucurak namanya, tradisi sudah menjadi bagian integral tak terpisahkan yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Cucurak atau curak-curak dalam bahasa Sunda berarti senang-senang atau bersenang-senang. Dalam tradisi ini, masyarakat berkumpul bersama keluarga besar dengan diselingi makan bersama.

Hidangan makanan biasanya ialah nasi liwet, tahu, tempe, ikan asin, dan lalapan hingga sambal yang disajikan di atas daun pisang.

Meski begitu, tradisi ini bukan hanya sekadar sebuah kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama. Tradisi ini menjadi ajang memperkuat tali silaturahim, dengan cara mengajarkan mensyukuri rezeko dan saling berbagi.

Tradisi Cucurak sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Sunda.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan sebagai bentuk kebersamaan sebelum memasuki Ramadan, di mana aktivitas makan bersama di siang hari tidak lagi dilakukan karena kewajiban berpuasa.

Selain itu, Cucurak juga mengandung nilai gotong royong, karena dalam tradisi ini setiap peserta biasanya membawa makanan dari rumah masing-masing untuk kemudian disantap bersama. Dengan begitu, ada rasa kebersamaan dan berbagi rezeki yang semakin mempererat hubungan sosial.