JAKARTA - Federasi sepak bola AS secara singkat menampilkan bendera nasional Iran tanpa lambang di media sosial menjelang pertandingan Piala Dunia antara kedua belah pihak.
Federasi kemudian memulihkan bendera nasional Iran dengan lambang tersebut, dengan mengatakan "kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk para wanita di Iran dengan gambar kami selama 24 jam."
Menanggapi langkah tersebut, Safiollah Fagahanpour, penasihat Federasi Sepak Bola Iran, mengatakan bahwa "langkah yang diambil mengenai bendera Republik Islam Iran bertentangan dengan hukum" kompetisi FIFA, menurut kantor berita semi resmi Iran ISNA.
Iran telah diguncang oleh protes sejak pertengahan September setelah kematian kustodian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, yang ditangkap oleh polisi moralitas negara tersebut karena diduga melanggar aturan berpakaian Islami.
Pemain Iran berada di bawah tekanan di Piala Dunia 2022 di Qatar di tengah protes dan kerusuhan yang meluas di tanah air.
Tim Iran kalah dalam pertandingan pertama melawan Inggris Senin lalu dan para pesepakbola menolak menyanyikan lagu kebangsaan.
Pada hari Jumat, tim nasional Iran memenangkan pertandingan kedua melawan Wales dengan skor 2-0.
Iran akan bermain melawan tim AS di pertandingan ketiga grup pada hari Selasa.
Inggris berada di puncak Grup B dengan empat poin sementara Iran di urutan kedua dengan satu poin di belakang pemuncak klasemen.
Tim AS berada di tempat ketiga dengan dua poin.