JAKARTA - Capres 03 Ganjar Pranowo menyebut langkah yang dilakukan cawapresnya, Mahfud MD yang mundur dari jabatan Menkopolhukam adalah sebuah etika yang baik. Mundurnya Batsuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari komisari utama PT Pertamina juga dinilai sebagai langkah yang berani.
Ganjar mengatakan, mundurnya dua orang tersebut dari barisan Presiden Joko Widodo merupakan pengorbanan yang nyata dalam menjaga kesucian demokrasi. Ia menyatakan langkah itu merupakan etika.
Tujuannya, kata dia, untuk menghindari konflik kepentingan.
"Ya ketika kita mau berpihak, agar bisa netral dan tidak terpengaruh oleh segala sesuatu yang berkaitan potensi melanggar ketentuan maka pada saat, mundur itu sebuah etika. Dan sudah banyak, Dani, terus kemudian ada juga Ahok, dulu Andi Gani, Mas Andi Wijayanto, jadi banyak. Dan mudah-mudahan ini, bagian dari contoh agar kita tidak ada conflict of interest," kata Ganjar saat kampanye akbar di GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2).
Lebih jauh, Ganjar mengatakan langkah yang diambil Mahfud dan Ahok merupakan contoh dalam menjaga demokrasi. Dia kemudian menyinggung soal universitas yang sudah berbicara soal demokrasi.
"Justru ini memberikan contoh. Kan sekarang kampus juga udah mulai bicara, civil soceity udah mulai bicara. Maka jangan sampai demokrasi di kita berbahaya. Democracy in danger itu bahaya. Maka semua sekarang bicara dan berkontribusi," imbuhnya.
Adapun menteri-menteri PDI Perjuangan yang hadir di acara kampanye akbar itu antara lain Menteri Sosisal Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.