JAKARTA - Sampah plastik masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Terdapat belasan juta ton sampah plastik setiap tahun, yang membutuhkan penanganan serius.
Terkait hal itu, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengangkat tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif" dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024.
"Kenapa kita pilih sampah plastik? Ada 12,87 juta ton per tahun sampah plastik dan ini hitungannya belum dipilah data dari SIPSN, Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. Ini data tahun 2023," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Peringatan HPSN 2024 yang dilakukan setiap tanggal 21 Februari tersebut fokus pada langkah mengatasi sampah plastik melalui daur ulang. Ini penting karena sampah plastik masih menjadi isu serius.
Menurutnya, pemilihan tema itu juga sesuai dengan target pengurangan sampah plastik ke laut, yakni aebesar 70 persen pada 2025. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Tema itu juga diambil untuk menjadikan HPSN 2024 sebagai momentum memperkuat posisi Indonesia dalam International Legally Binding Instrument (ILBI) on Plastic Pollution sebagai instrumen internasional dengan ketentuan mengikat untuk mengatasi isu polusi plastik.
"Kita mau mengajak masyarakat pada kesempatan ini untuk lebih aware lagi tentang penanganan sampah plastik, memperkuat kerja sama, memperkuat stakeholders untuk bagaimana kita menangani sampah plastik tapi dengan cara produktif," kata Rosa.
Peringatan HPSN dilaksanakan setiap 21 Februari untuk mengenang peristiwa longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah di Jawa Barat yang terjadi pada tanggal yang sama pada 2005. Kejadian itu menewaskan lebih dari 140 orang yang kebanyakan bekerja sebagai pemulung.