• News

Polisi Kenya Tangkap Tersangka Utama Ledakan Gas di Nairobi

Tri Umardini | Rabu, 07/02/2024 07:35 WIB
Polisi Kenya Tangkap Tersangka Utama Ledakan Gas di Nairobi Responden pertama berkumpul di depan kebakaran di daerah Makadara di Nairobi pada 30 Januari 2024. (FOTO: AP)

JAKARTA - Polisi Kenya telah menangkap tersangka utama ledakan gas mematikan yang memicu bola api besar di daerah padat penduduk di Nairobi pekan lalu, Selasa (6/2/2024).

Enam orang tewas dalam bencana tersebut dan sekitar 280 lainnya luka-luka ketika sebuah truk berisi tabung gas meledak di lingkungan kota Embakasi, Kamis malam (1/2/2024).

Direktorat Investigasi Kriminal (DCI) Kenya mengatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa para penyelidiknya telah menangkap “tersangka utama” yang menyewa depo gas tempat ledakan terjadi.

“Untuk memastikan keadilan ditegakkan, tim DCI yang menyelidiki insiden mengerikan tersebut sejauh ini telah menangkap tersangka utama Derrick Kimathi bersama tiga pejabat NEMA yang dinyatakan bersalah,” tambahnya.

Pejabat Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional (NEMA) dituduh salah memberikan izin pabrik pengisian dan penyimpanan LPG di kawasan padat penduduk tersebut.

“Lima tersangka lainnya masih buron dan dicari oleh DCI untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka yang telah menyebabkan penderitaan fisik dan emosional yang tak terhitung terhadap sesama warga Kenya,” kata pernyataan DCI, disertai foto para tersangka.

Mereka termasuk manajer lokasi, dua karyawan NEMA lainnya, seorang sopir truk, dan seorang sopir lainnya, katanya.

Menurut laporan lokal, Gubernur Nairobi Sakaja Johnson memerintahkan penutupan semua bisnis gas yang beroperasi di kawasan pemukiman di seluruh kota.

Presiden William Ruto, tanpa menyebut NEMA, mengatakan pada akhir pekan bahwa izin yang dikeluarkan untuk instalasi gas di kawasan pemukiman telah salah “karena ketidakmampuan dan korupsi”.

Ruto mengatakan mereka yang bertanggung jawab harus dipecat dan “dituntut atas kejahatan yang telah mereka lakukan”.

NEMA mengatakan pada hari Sabtu (3/2/2024) bahwa sebuah perusahaan, Maxxis Nairobi Energy, telah memperoleh izin untuk mengoperasikan pabrik gas di lokasi tersebut pada bulan Februari tahun lalu.

Dikatakan bahwa pihaknya telah memberhentikan empat karyawannya.

Kobaran api yang sangat besar meninggalkan jejak kehancuran di kawasan perumahan dan industri, menghancurkan kendaraan, tempat usaha dan rumah tempat tinggal.

Embakasi memiliki populasi sekitar satu juta jiwa menurut sensus 2019, dan terletak dekat dengan bandara internasional Kenya. (*)