• News

Remaja 13 Tahun Jadi Korban Rudapaksa di Italia

Ariyan Rastya | Selasa, 06/02/2024 22:35 WIB
Remaja 13 Tahun Jadi Korban Rudapaksa di Italia Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. (FOTO: HO/IST VIA ELSHINTA)

JAKARTA - Seorang remaja putri berusia 13 tahun dirudapaksa oleh sekelompok migran asal Mesir di sebuah toilet umum di Italia. Sedikitnya tujuh tersangka yang telah ditangkap polisi dalam kasus ini.

Seperti dilansir The Sun dan Mirror.co.uk, Selasa (6/2/2024), kepolisian setempat menyebut tujuh tersangka telah ditangkap terkait serangan mengerikan yang terjadi Selasa (30/1) pekan lalu di Sisilia, Italia.

Ketujuh tersangka yang ditangkap, menurut kepolisian setempat, terdiri atas tujuh migran muda asal Mesir yang berusia 15-19 tahun -- empat orang dewasa dan tiga lainnya masih di bawah umur.

Para penyelidik kasus tersebut mengungkapkan bahwa korban dan kekasihnya yang berusia 17 tahun diserang oleh para pelaku saat sedang berjalan di Taman Villa Bellini di kota pesisir Catania, Sisilia bagian timur, pada 30 Januari malam hari, sekitar pukul 19.30 waktu setempat.

Keduanya diseret ke toilet publik terdekat, kemudian korban diperkosa oleh dua pelaku dan kekasih korban dipukuli juga disiksa, serta dilaporkan dipaksa untuk menonton tindakan bejat pelaku.

Korban dan kekasihnya akhirnya berhasil melarikan diri ke tempat yang aman. Mereka kemudian melapor setelah ditemukan oleh seseorang yang melintas di lokasi. Kesaksian dari korban dan kekasihnya, bersama dengan rekaman CCTV dari area tersebut, membantu kepolisian dalam melacak tujuh tersangka dalam kasus ini.

Korban kemudian bisa mengidentifikasi dua pelaku di bawah umur, namun tidak bisa mengidentifikasi lima pelaku lainnya. "Saya tidak melihat wajah mereka, saya tidak ingin menuduh orang yang tidak bersalah," ucap korban.

Kekasih korban mampu mengidentifikasi lima tersangka lainnya. Salah satu tersangka berusaha kabur dari kota tersebut, namun berhasil ditangkap polisi setempat.

Penyelidikan kasus ini masih terus berlangsung, dengan para tersangka akan dihadirkan dalam persidangan.

Reaksi keras disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Italia Giordia Meloni. "Saya ingin mengatakan ini untuk mengungkapkan solidaritas saya dengan korban dan keluarganya. Negara akan hadir dan keadilan akan ditegakkan," tegasnya.

Sejumlah tokoh pemimpin lainnya di Italia, termasuk Wakil PM Matteo Salvini, menyerukan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji itu untuk dihukum kebiri secara kimia -- hukuman yang sebelumnya diperdebatkan untuk para pemerkosa di negara tersebut.

"Gadis itu diperkosa oleh kelompok tujuh orang di depan pacarnya, yang diancam, ditahan dan dijauhkan. Jangan datang dan berbicara kepada saya soal `toleransi` atau `kesalahan`," ucapnya.

"Dalam menghadapi kengerian seperti ini tidak ada pengampunan, hanya ada satu obat: kebiri kimia. Saya mengandalkan proposal yang diajukan oleh (partai) Liga untuk divoting sesegera mungkin," imbuh Salvini dalam pernyataannya, merujuk pada partai yang menaunginya.