Prabowo-Gibran Raih 50,9 Persen di Survei Poltracking, Hanta Yuda: Satu Putaran Makin Terbuka

Aliyudin Sofyan | Jum'at, 09/02/2024 19:50 WIB
Prabowo-Gibran Raih 50,9 Persen di Survei Poltracking, Hanta Yuda: Satu Putaran Makin Terbuka Ketiga kandidat capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo bergandengan tangan usai debat perdana. Foto: Antara

JAKARTA - Skenario satu putaran di Pilpres 2024 semakin terbuka lebar usai Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka menembus elektabilitas 50+1 persen di survei terbaru Poltracking Indonesia, Jumat (9/2).

Dalam survei periode 25 Januari-2 Februari 2024 itu, Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas sebesar 50,9 persen. Sementara itu, di posisi kedua ada Anies-Muhaimin dengan 25,1 persen dan Ganjar-Mahfud 18,4 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesai, Hanta Yuda mengatakan jika Pilpres 2024 berjalan satu putaran, maka Prabowo-Gibran punya peluang besar untuk memenangkan pertarungan.

"Kesimpulan yang dapat saya sampaikan posisi terakhir pilpres, kalau pilpres berlangsung dalam satu putaran kemungkinan yang akan menang adalah berdasarkan survei ini cukup konklusif yang akan menang paslon nomor 2 Prabowo-Gibran," kata Hanta.

Namun, jika skenario satu putaran tidak terjadi, paslon Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu dipastikan bakal lolos ke putaran kedua.

Selain itu, Hanta melihat Anies-Muhaimin juga memiliki peluang yang sama, yakni lolos ke putaran kedua.

Dengan begitu, paslon pengusung perubahan tersebut berpotensi akan berduel habis-habisan dengan Prabowo-Gibran di putaran kedua nanti.

"Tapi kalau pilpres berlangsung dalam dua putaran maka Prabowo-Gibran adalah paslon yang paling siap masuk di putaran kedua berhadapan dengan satu kandidat yang akan lolos antara Anies Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Tapi diantara dua itu Anies-Muhaimin relatif lebih berpotensi ketimbang Ganjar-Mahfud meskipun terpaut tidak terlalu jauh," ucapnya.

Diketahui, survei Poltracking memiliki margin of error sebesar +-2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun jumlah responden yang disertakan sebanyak 1.220 dari seluruh Indonesia.

Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Populasi survei warga di Indonesia yang sudah memiliki hak pilih berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah.