JAKARTA - Elektabilitas Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kian membuncit jelang pencoblosan 14 Februari 2024.
Hal itu terekam dalam temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru, Jumat (9/2).
Dalam survei ini, elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 53,5 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di angka 21,7 persen. Sedangkan, Ganjar Pranowo-Mahfud Md berada di angka 19,2%. Sebanyak 5,5% menyatakan rahasia, tidak tahu atau tidak jawab dan 0,1% suara tidak sah.
"Dilihat secara tren, satu putaran semakin terbuka lebar. Di survei awal Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46,6%. Survei Akhir Januari 2024 terjadi kenaikan menjadi 50,7%. Saat ini di awal Februari elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik menjadi 53,5%," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam konferensi pers.
Dalam temuannya, elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat sebanyak 6,9 persen dalam satu bulan terakhir.
Menurut Adjie, jika tren kenaikan ini bisa dipertahankan oleh Prabowo-Gibran, maka potensi kemenangan satu putaran bisa saja terjadi di Pilpres 2024.
"Dalam satu bulan (Januari ke Februari 2024) terjadi kenaikan 6,9% untuk Prabowo-Gibran. Dalam satu minggu (akhir Januari ke awal Februari 2024) terjadi kenaikan 2,8%. Jika tren ini bisa terus di pertahankan maka satu putaran kian terbuka lebar," tambahnya.
Namun, ada tiga hal yang menurut LSI Denny JA bisa membatalkan satu putaran. Faktor tersebut seperti golput tidak proporsional di pemilih Prabowo-Gibran, beralihnya pemilih soft supporters, dan blunder yang fatal Prabowo-Gibran di sisa waktu Pemilu 2024.
Dukungan Prabowo-Gibran, katanya, meningkat di 7 area seperti: pemilih muda, wong cilik, pemilih minoritas, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat hingga meningkatnya pengenalan/kesukaan Prabowo-Gibran.