MALANG - Pengabdian Fernando Valente membesut Arema FC berakhir setelah manajemen memecat pelatih asal Portugal itu menyusul hasil buruk Singo Edan.
Manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas menuturkan, keputusan pengakhiran kerjasama kontrak menjadi solusi terbaik untuk meringankan beban yang dirasakan Valente.
Selain itu, manajemen memberikan kesempatan bagi tim untuk mendapatkan suasana serta strategi baru, pasca pemecatan ini.
Lebih lanjut, keputusan tersebut diambil sebagai reaksi cepat, dan objektif atas hasil yang kurang memuaskan, dengan harapan perubahan ini bisa memberikan dampak positif bagi tim.
Manajemen sangat mengapresiasi kontribusi Valente dalam membantu transisi psikologis tim dan perlengkapannya pasca tragedi di Kanjuruhan.
"Namun kebutuhan tim untuk segera bangkit dari posisi degradasi menjadi fokus utama pengambilan keputusan tersebut," kata Wiebie.
Manajer Umum, Muhammad Yusrinal Fitriandi menyebutkan, ke depan Arema FC harus lebih fokus di sisa pertandingan yang ada. Sebab, klub ditargetkan lolos dari jerat degradasi.
Arema FC sendiri masih harus bakal menjalani laga tandang melawan RANS Nusantara FC pada Kamis 22 Februari 2024. Laga ini menjadi salah satu penentu jika mereka ingin bertahan di Liga 1 2023-2024.
Dendi Santoso cs saat ini masih tertahan di posisi 16 klasemen sementara Liga 1 dengan 21 poin. Torehan poin ini merupakan hasil dari lima kali kemenangan, enam hasil imbang, dan 13 kali kekalahan yang dideritanya.