CATALAN - Mantan pelatih Barcelona Ronald Koeman berikan dukungan kepada pelatih Barca saat ini Xavi Hernandes. Koeman memahami situasi yang dihadapi penerusnya itu dalam menangani tim bertabur bintang, dan memiliki basis fans besar.
Xavi merupakan pengganti Koeman pada musim 2021/22. Pria berusia 44 tahun itu belum lama ini menyatakan pengunduran dirinya sebagai arsitek Barcelona pada akhir musim, karena merasa tidak menyenangkan, kejam, dan tak sepadan.
Rasa yang dialami Xavi itu pernah dialami Koeman. Mantan arsitek Belanda tersebut memberikan simpati mengenai tekanan yang dihadapi Xavi di klub.
“Menjadi pelatih Barca adalah serangan terhadap kesehatan mental. Menjadi pemain Barcelona jauh lebih menyenangkan dibandingkan menjadi pelatih, dan Xavi, sebagai orang Catalan dan putra klub, pasti menyadarinya,” ujar Koeman dalam program Goedemorgen Eredivisie di ESPN.
Bukan hanya menyerang mental, menjadi pelatih Barcelona juga telah menggerogoti kesehatan Koeman. Pria berusia 60 tahun ini mengaku sempat dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan jantung.
Koeman pun memaklumi situasi yang dihadapi Xavi, meski menganggap perlakuan yang diberikan manajemen lebih baik dibandingkan saat dirinya menukangi Blaugrana di musim 2020/21 sebelum akhirnya dipecat pada 28 Oktober 2021.
“[Itu] Hal tersulit yang pernah saya lakukan. Saya menderita tekanan dan stres. [Saya juga punya] konflik dengan [bos Barcelona Joan] Laporta, tidak seperti Xavi,” ungkap Koeman.
“Dia datang dari Qatar, dan kemudian bergabung dengan Barcelona. Dia tidak terbiasa dengan pemberitaan negatif, dia hanya menerima pujian. Media seperti menodongkan pistol ke arah Anda. Jika segalanya tidak berjalan baik, itu menjadi salah pelatih. Saya juga menderita stres dan tekanan itu.” (Goal)