MOSKOW - Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan upaya serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap "kapal angkut sipil" Rusia pada Jumat malam di bagian barat daya Laut Hitam, arteri utama bagi ekspor biji-bijian dan minyak dari kedua negara.
Kapal-kapal sipil di Laut Hitam umumnya tidak menjadi sasaran sejak Moskow memerintahkan pasukannya masuk ke Ukraina pada Februari 2022. Namun pada Juli lalu, kedua belah pihak mengatakan mereka akan mulai memperlakukan kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan masing-masing sebagai calon pengangkut kargo militer.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di aplikasi perpesanan Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melakukan apa yang disebutnya “serangan teroris terhadap kapal angkut sipil Rusia menggunakan drone angkatan laut semi-submersible”.
Dikatakan bahwa kapal patroli dan pesawat tempur Rusia telah menghindari serangan itu, menghancurkan satu drone angkatan laut Ukraina dengan tembakan artileri dan melumpuhkan sisanya dengan peperangan elektronik. Tidak ada kapal sipil atau militer Rusia yang rusak, katanya.
Reuters tidak dapat memverifikasi akun Rusia tersebut. Belum ada komentar langsung dari Ukraina.
Juli lalu, Rusia menolak memperbarui kesepakatan yang ditengahi Turki yang mengatur ekspor biji-bijian yang aman melalui wilayah tersebut dan mengatakan semua kapal yang menuju pelabuhan Ukraina akan diperlakukan sebagai calon pengangkut kargo militer.
Sehari kemudian, Ukraina mengatakan akan mengambil sikap yang sama terhadap kapal-kapal yang menuju pelabuhan Ukraina yang dikuasai Rusia dan Rusia.
Tidak diketahui secara pasti di mana serangan itu terjadi. Bagian barat daya Laut Hitam berbatasan dengan Selat Bosphorus Turki yang dilalui kargo yang meninggalkan laut.
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal terhadap sasaran militer Rusia di Laut Hitam, menenggelamkan setidaknya satu kapal angkatan laut dan merusak lainnya.