• News

Biden Inginkan Gencatan Senjata yang Lama di Gaza, Diawali dengan Jeda Enam Minggu

Yati Maulana | Selasa, 13/02/2024 22:05 WIB
Biden Inginkan Gencatan Senjata yang Lama di Gaza, Diawali dengan Jeda Enam Minggu Presiden AS Joe Biden berjalan bersama Raja Yordania Abdullah, setelah pertemuan mereka di Gedung Putih di Washington, AS, 12 Februari 2024. Foto: Reuters

WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin waktu setempat bahwa Amerika Serikat mendorong jeda enam minggu dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza sebagai batu loncatan menuju gencatan senjata yang lebih lama.

Biden dan Raja Yordania Abdullah berbicara setelah kedua sekutu lama itu mengadakan pembicaraan di kediaman Gedung Putih. Diskusi mereka membahas sejumlah tantangan yang menakutkan, termasuk ancaman serangan darat Israel di Gaza selatan dan ancaman bencana kemanusiaan di kalangan warga sipil Palestina.

Biden, yang semakin menunjukkan kekesalan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tidak mengindahkan nasihatnya, mengatakan Amerika Serikat bekerja sama dengan sekutu di kawasan itu dalam mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan pembebasan sandera Gaza dan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan.

Kesepakatan itu akan dimulai dengan jeda pertempuran setidaknya selama enam minggu, “yang kemudian kita dapat meluangkan waktu untuk membangun sesuatu yang lebih bertahan lama,” kata Biden.

Saat mengambil pidato setelah Biden berbicara, Abdullah kembali menyerukan gencatan senjata secara luas.

“Kita tidak bisa berdiam diri dan membiarkan ini terus berlanjut,” katanya. “Kita membutuhkan gencatan senjata yang langgeng sekarang. Perang ini harus diakhiri.”

Pertemuan itu terjadi ketika Biden semakin vokal dalam menuntut agar Israel tidak melakukan serangan darat di kota Rafah di selatan Gaza tanpa rencana untuk melindungi warga sipil Palestina.

Biden berbicara dengan Netanyahu pada hari Minggu, dan Gedung Putih mengatakan dia menekankan bahwa “operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk memastikan keselamatan dan dukungan bagi lebih dari satu juta orang yang berlindung di sana.”

Sebelum memulai tur ke ibu kota negara-negara Barat, Abdullah berpartisipasi dalam penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah langkah yang menyoroti peran kerajaannya dalam mendorong Israel untuk berhenti membatasi upaya menangkis penyakit, kelaparan, dan kelaparan di wilayah kantong tersebut.

Tim Biden telah mencoba untuk menegosiasikan jeda dalam pertempuran untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas sejak kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang.

Pejabat kesehatan Palestina memperkirakan lebih dari 28.000 orang di Gaza telah tewas dalam serangan Israel terhadap pejuang Hamas.