JAKARTA - Taylor Swift telah menyumbangkan $100.000 atau sekitar Rp1,5 miliar kepada keluarga Lisa Lopez-Galvan, ibu dari dua anak yang terbunuh dalam penembakan massal pada hari Rabu (14/2/2024) di parade kemenangan Super Bowl 2024 Kansas City Chiefs.
Pada hari Jumat (16/2/2024), Taylor Swif (34) memberikan dua sumbangan terpisah sebesar $50.000 ke halaman GoFundMe yang telah disiapkan untuk membantu keluarga Lisa Lopez-Galvan setelah kematiannya.
“Saya menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam atas kehilangan yang Anda alami. Dengan cinta, Taylor Swift,” tulis penyanyi itu di bagian `Kata-kata Dukungan` di halaman tersebut, yang hingga Jumat pagi telah menerima sumbangan dengan total lebih dari $180.000.
Lisa Lopez-Galvan (43) ditembak pada akhir parade Chiefs di Kansas City, Missouri. Teman-teman DJ radio tersebut mengonfirmasi kematiannya kepada The Kansas City Star, sementara bosnya di KKFI 90.1 FM, juga mengonfirmasi bahwa dia terbunuh dalam insiden tersebut dalam sebuah postingan media sosial minggu ini.
Kansas City Star melaporkan bahwa Lisa Lopez-Galvan meninggal saat operasi setelah menderita luka tembak di perutnya.
Biografi di halaman GoFundMe — berjudul `Elizabeth Lopez-Galvan Memorial — menggambarkan Lisa Lopez-Galvan sebagai “seorang ibu, istri, anak perempuan, saudara perempuan, bibi, sepupu, dan teman yang luar biasa bagi banyak orang.”
“Dana ini disiapkan untuk memberi manfaat bagi keluarga Lisa Lopez-Galvan. Lisa sedang merayakan parade Kemenangan Chiefs Super Bowl ketika dibunuh secara tidak wajar,” bunyi halaman tersebut.
“Dia meninggalkan dua anak dan suaminya selama 22 tahun. Kami mohon agar Anda terus mendoakan keluarganya saat kami berduka atas kehilangan nyawanya. Dana ini akan membantu memberikan dukungan keuangan penting kepada keluarganya saat mereka memproses tragedi yang tidak terpikirkan ini. Jumlah berapa pun dihargai.”
Pacar Taylor Swift, Travis Kelce, ikut serta dalam parade hari Rabu setelah kemenangan Super Bowl 2024 Chiefs atas San Francisco 49ers pada 11 Februari di Allegiant Stadium di Las Vegas. Saat Taylor Swift menghadiri pertandingan Super Bowl 2024, dia tidak hadir di parade tersebut.
Usai penembakan yang juga melukai 22 orang, Travis Kelce (34) angkat bicara soal kejadian tersebut di media sosial.
“Saya sedih atas tragedi yang terjadi hari ini,” tulis olahragawan itu dalam postingan yang dibagikan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada hari Rabu.
“Hati saya bersama semua orang yang datang untuk merayakan bersama kami dan terkena dampaknya. KC, kamu sangat berarti bagiku.”
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada CNN pada hari Kamis, keluarga Lisa Lopez-Galvan mengatakan mereka “patah hati” atas kematiannya.
“Lisa meninggalkan suaminya selama 22 tahun, Mike, dan dua anaknya, Marc, dan Adriana,” sebagian bunyi pernyataan itu.
“Kami mohon agar keluarga kami tetap mendoakan saat kami berduka atas kematian Lisa sekaligus mendukung orang-orang terkasih kami lainnya yang terkena dampak tindakan tidak masuk akal ini.”
Menurut CNN, Lisa Lopez-Galvan sedang menghadiri parade kemenangan Chiefs bersama anggota keluarga, suami dan anak-anaknya, ketika dia ditembak.
Tiga anggota keluarga lainnya, termasuk putra Lopez-Galvan, Marc, juga terluka dalam penembakan itu, menurut outlet tersebut.
Saudara laki-laki Lisa Lopez-Galvan, Beto Lopez, memberikan penghormatan kepada saudara perempuannya pada hari Kamis ketika dia mengatakan kepada Anderson Cooper dari CNN bahwa saudaranya adalah “seorang ibu yang sangat penyayang, perhatian, dan berbakti.”
“Kita menghadapi situasi tragis seperti ini yang sayangnya terlalu sering terjadi dan sering kali orang tersesat hanya karena statistik atau angka,” kata Lopez.
“Dia melakukan banyak hal untuk komunitas ini dan wilayah Kansas City, mengumpulkan uang untuk banyak acara dan organisasi amal, dan itu adalah sesuatu yang akan sangat kami banggakan selamanya.”
Pada konferensi pers hari Kamis (15/2/2024), Kepala Polisi Kansas City Stacey Graves mengatakan penembakan itu tidak terkait dengan terorisme dan diyakini berasal dari perselisihan.
“Tidak ada hubungannya dengan terorisme atau ekstremisme kekerasan yang tumbuh di dalam negeri,” kata Graves.
“Tampaknya ini adalah perselisihan antara beberapa orang yang berakhir dengan baku tembak.” Usia korban berkisar antara 8 hingga 47 tahun, dan setidaknya setengah dari mereka yang terluka berusia di bawah 16 tahun. (*)