JAKARTA - Membintangi serial Game of Thrones yang sangat populer, Maisie Williams mengaku sempat kehilangan jati diri.
Aktris Inggris Maisie Williams telah mengungkapkan ketika memerankan Arya Stark dalam drama fantasi HBO, Game of Thrones membawa ketenaran dan kekayaannya di seluruh dunia, hal itu membawa sisi gelap pribadinya sebagai seorang anak muda.
Maisie Williams, yang pertama kali berperan sebagai Arya Stark dalam serial epik tersebut pada usia 12 tahun, mengatakan kepada The Times of London bahwa dia merasakan tekanan yang luar biasa.
“Saya begitu lama tersesat dan saya tahu bahwa saya tersesat, dan ketika saya tidak dapat menentukan apa yang saya rasakan tentang identitas saya di dalamnya, hal itu membuat saya sangat tidak nyaman. Sekarang saya merasa jauh lebih nyaman dengan diri saya sendiri. Sulit untuk menempatkan diri saya kembali ke sana dan berbicara tentang betapa sulitnya hal itu hanya karena saya pikir itu sudah selesai.”
Maisie Williams mendapatkan peran Arya Stark setelah mengalahkan 300 gadis lainnya, dan mengatakan dia mempelajari keahliannya di lokasi syuting dengan memperhatikan rekan-rekan yang lebih tua dan lebih berpengalaman.
“Charles Dance menonjol dalam Game of Thrones. Saya mengagumi melihatnya berlatih, dan hal-hal yang dia dan sutradara bicarakan.”
Maisie Williams sekarang berperan sebagai Catherine Dior, saudara perempuan perancang busana dan anggota perlawanan Prancis, dalam The New Look yang sekarang streaming di AppleTV+.
Selain itu, ia menjalankan perusahaan produksinya sendiri, dan berniat menghadirkan konten asli ke layar, daripada mengadaptasi kekayaan intelektual dari video game dan produk.
Dia juga mengatakan bahwa dia mencoba memberikan nasihat kepada aktor cilik lain yang mengalami tekanan berat saat membintangi acara-acara hit.
“Saya benar-benar menggali dalam diri saya untuk mencoba dan mengeluarkan sesuatu yang saya rasa akan sangat berguna. Aku tidak tahu apakah aku pernah mengalaminya, tapi aku tahu setidaknya mereka bisa mengirimiku pesan atau meneleponku.” (*)