• News

Bakal Timbulkan Bencana, Uni Eropa Peringatkan Israel untuk Tidak Menyerang Rafah

Yati Maulana | Selasa, 20/02/2024 08:05 WIB
Bakal Timbulkan Bencana, Uni Eropa Peringatkan Israel untuk Tidak Menyerang Rafah Warga Palestina berkumpul di dekat kawah di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 18 Februari 2024. Foto: Reuters

BRUSSELS - Uni Eropa pada Senin memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan di Rafah yang menurut para menteri akan menimbulkan bencana bagi sekitar 1,5 juta pengungsi yang berdesakan di kota di tepi selatan Gaza.

"Serangan terhadap Rafah akan menjadi sebuah bencana besar... itu tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin sebelum pertemuan dengan para menteri luar negeri dari 27 negara anggota UE di Brussels.

“Lebih dari 1,5 juta orang memadati sudut kecil Gaza. Mereka lelah, kelelahan, tidak punya tempat lain untuk pergi – bagaimana mungkin ada orang yang mau menambah trauma tersebut?” dia berkata.

Israel sedang bersiap melancarkan invasi darat ke kota paling selatan di wilayah kantong tersebut, yang disebutnya sebagai benteng terakhir kendali Hamas setelah hampir lima bulan pertempuran.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pada hari Jumat bahwa militer Israel (IDF) merencanakan operasi di Rafah yang menargetkan pejuang Hamas, pusat komando dan terowongan, menekankan bahwa “langkah-langkah luar biasa” diambil untuk menghindari korban sipil.

Israel menuduh pejuang Hamas bersembunyi di antara warga sipil, tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.

Namun kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa menghindari jatuhnya korban adalah hal yang mustahil.

“Kita harus terus memberikan tekanan pada Israel untuk membuat mereka mengerti bahwa ada begitu banyak orang di jalan-jalan Rafah, sehingga mustahil menghindari korban sipil,” katanya.

“Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum kemanusiaan.”

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga meminta Israel untuk menghormati hukum kemanusiaan, namun menambahkan bahwa Israel mempunyai “hak untuk membela diri” karena dia mengatakan jelas bahwa pejuang Hamas masih beroperasi dari Rafah.

“Yang paling penting adalah Hamas akan meletakkan senjatanya,” katanya.
“Tetapi Israel harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional. Lebih dari satu juta orang pergi ke selatan Gaza karena IDF menyuruh mereka demikian. Mereka tidak bisa menghilang begitu saja di angkasa.”

Baerbock mengulangi seruannya untuk “gencatan senjata kemanusiaan”, untuk memungkinkan para pengungsi kembali ke rumah mereka di utara Gaza.