WASHINGTON - Amerika Serikat yakin Rusia sedang mengembangkan senjata nuklir anti-satelit berbasis ruang angkasa yang ledakannya dapat mengganggu segala hal mulai dari komunikasi militer hingga layanan transportasi berbasis telepon, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa ia memahami bahwa sistem tersebut akan melibatkan alat peledak nuklir yang ditempatkan di orbit.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa mengatakan Rusia menentang penempatan senjata nuklir di luar angkasa dan menteri pertahanannya dengan tegas membantah laporan bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan nuklir untuk luar angkasa.
Gedung Putih dan Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak berkomentar mengenai masalah ini.
Laporan mengenai kemungkinan pembangunan di Rusia muncul setelah ketua komite intelijen DPR AS dari Partai Republik pada 14 Februari mengeluarkan pernyataan samar yang memperingatkan adanya "ancaman keamanan nasional yang serius".
Tanda paling jelas dari publik bahwa Washington menganggap Moskow sedang mengerjakan senjata nuklir anti-satelit berbasis ruang angkasa adalah komentar juru bicara Gedung Putih pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat yakin sistem yang sedang dikembangkan akan melanggar Perjanjian Luar Angkasa.
Perjanjian tahun 1967 melarang negara-negara penandatangan – termasuk Rusia dan Amerika Serikat – untuk menempatkan “objek apa pun yang membawa senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya” di orbit sekitar bumi.
Hubungan AS-Rusia sudah tegang karena sejumlah masalah, salah satunya adalah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 yang memicu konfrontasi terbesar antara Barat dan Rusia sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
The New York Times melaporkan pada hari Sabtu, tanpa mengutip sumbernya, bahwa dalam beberapa minggu terakhir telah beredar peringatan dari agen mata-mata Amerika bahwa Rusia mungkin merencanakan peluncuran satelit militer rahasia baru dan bahwa pertanyaan kuncinya adalah apakah Rusia akan menggunakannya untuk melakukan peluncuran nyata. senjata nuklir ke luar angkasa.
Bloomberg pada hari Selasa melaporkan Rusia mungkin mengerahkan senjata nuklir atau hulu ledak tiruan ke luar angkasa pada awal tahun ini. Laporan tersebut juga mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Amerika Serikat yakin Rusia tidak berencana meledakkan perangkat tersebut namun ada risiko ledakan yang tidak disengaja, yang akan melumpuhkan sejumlah satelit.
Gedung Putih dan Kantor Direktur Intelijen menolak mengomentari laporan Bloomberg.