MEDAN - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek hadir di Universitas Negeri Medan (UNIMED) untuk memberikan penjelasan terkait arah kebijakan profesi guru kepada para mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Acara ini sekaligus mengupas tantangan dan kesempatan untuk mengabdi menjadi guru profesional.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam sambutannya menyampaikan visi Ditjen GTK adalah menjadikan profesi guru yang bermartabat, mulia, dan membanggakan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut, Ditjen GTK berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan status guru secara pasti. “Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui pemenuhan guru lewat seleksi ASN PPPK dan rekrutmen Pendidikan Profesi Guru,” ujarnya pada Senin (21/2) di Medan.
Dirjen GTK juga menambahkan bahwa proses rekrutmen guru baru saat ini hanya melalui PPG, sehingga semua calon guru baru harus mendaftar melalui jalur PPG Prajabatan. Setiap tahunnya, terdapat banyak guru yang pensiun, sehingga kebutuhan guru akan terus bertambah dan formasi guru akan terus tersedia.
Tidak hanya di Indonesia, kekurangan dalam profesi guru juga terjadi di negara lain seperti Australia, di mana generasi muda belum sepenuhnya mengidolakan profesi guru.
“Tentu hal ini menjadi fokus Ditjen GTK untuk mengubah pandangan ini dan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang membanggakan dan mulia,” jelas Nunuk Suryani.
Sebelum menutup, Dirjen GTK berharap agar para mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dapat menjadi individu yang berkarakter, menguasai kompetensi esensial, dan memiliki enam dimensi, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis; dan kreatif.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor Universitas Negeri Medan, Baharuddin; Kepala BBGP Sumatera Utara, Joko Ahmad Julifan; dan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru, Adhika Ganendra.