JAKARTA - Para pejabat keamanan Lebanon mengatakan Israel telah menargetkan Lebanon timur untuk pertama kalinya sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu.
Setidaknya dua orang tewas pada hari Senin (26/2/2024) setelah pesawat militer Israel melancarkan tiga serangan udara di pinggiran desa Buday dekat Baalbek, markas Hizbullah di Lembah Bekaa sekitar 100 km (62 mil) dari perbatasan Israel-Lebanon.
Serangan tersebut menargetkan konvoi truk, dan militer Israel mengatakan serangan tersebut menyerang “sasaran teror Hizbullah jauh di dalam Lebanon”.
Mengonfirmasi serangan tersebut, tentara Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya menargetkan lokasi-lokasi yang digunakan oleh Hizbullah untuk sistem pertahanan udaranya, dan menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan “sebagai respons terhadap peluncuran rudal permukaan-ke-udara” yang menjatuhkan pesawat tak berawak Israel pada Senin pagi di Lebanon selatan, tempat sebagian besar serangan Israel terjadi sejauh ini.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan Israel menghantam sebuah gudang, menewaskan dua orang. Gudang tersebut merupakan bagian dari Proyek Sajjad Hizbullah yang menjual produk makanan kepada masyarakat di kubunya dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Sebuah video yang diposting oleh media Lebanon menunjukkan kepulan asap membubung dari sekitar dataran Aadous di Buday, sebelah barat kota Baalbek.
Dua video terpisah menunjukkan area yang hancur dengan truk yang terbakar dan terbalik serta sebuah SUV rusak tergeletak di samping jalan, serta tumpukan puing-puing yang terlihat seperti sebuah bangunan.
Serangan udara itu terjadi beberapa jam setelah Hizbullah mengatakan para pejuangnya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel di markas mereka di sebuah provinsi di Lebanon selatan. Rudal lain yang ditembakkan oleh Hizbullah ke arah drone tersebut dicegat oleh Israel dan mendarat di dekat sebuah sinagoga di sebuah kota dekat Nazareth di Israel utara. Tidak ada korban luka atau kerusakan.
Serangan terhadap Baalbek, karena lokasinya yang jauh di dalam Lebanon, adalah yang paling signifikan sejak serangan pada awal Januari di Beirut yang menewaskan pejabat tinggi Hamas Saleh al-Arouri.
Pasukan Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak di sepanjang perbatasan sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 47 warga sipil.
Kelompok Syiah yang didukung Iran, yang memiliki hubungan erat dengan Hamas, mengatakan mereka akan menghentikan serangannya terhadap Israel setelah gencatan senjata tercapai di Gaza.
Namun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Minggu mengatakan siapa pun yang berpikir gencatan senjata sementara di Gaza juga akan berlaku di wilayah utara adalah “keliru”.
Israel telah membunuh hampir 30.000 warga Palestina dan membuat 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza menjadi pengungsi setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menawan sekitar 240 orang. (*)