JAKARTA - Sutradara film dari Amerika Serikat (AS) Ben Russel memakai syal Palestina sebagai solidaritas untuk warga Gaza atas serangan Israel yang disebut sebagai genosida.
Namun tampaknya pihak pemerintah Jerman tak suka dengan aksi tersebut.
Menurut seorang juru bicara pemerintah, para pejabat Jerman akan menyelidiki bagaimana para pemenang Festival Film Internasional Berlin (Berlinale) bisa melontarkan komentar “sepihak” yang mengecam perang Israel di Gaza pada akhir acara tersebut.
Pada upacara penghargaan hari Sabtu (24/2/2024), beberapa pemenang memberikan komentar tentang perang yang dikecam oleh kelompok pro-Israel sebagai “anti-Semit”.
Sutradara film AS Ben Russell, yang mengenakan syal Palestina, mengatakan Israel melakukan “genosida” dengan pemboman terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Pembuat film Palestina Basel Adra mengatakan orang-orang di Gaza sedang “dibantai” oleh Israel, yang mendapat tepuk tangan dari penonton.
Para Seniman Serukan agar Israel Dikeluarkan dari Venice Biennale
Lebih dari 4.000 seniman menyerukan agar Israel dikeluarkan dari salah satu pameran seni terbesar dan paling bergengsi di dunia.
“Tidak ada kebebasan berekspresi bagi para penyair, seniman, dan penulis Palestina yang dibunuh, dibungkam, dipenjara, disiksa, dan dilarang bepergian ke luar negeri atau di dalam negeri oleh Israel. Tidak ada kebebasan berekspresi dalam kejahatan perang genosida budaya,” kata para penandatangan surat tersebut.
Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya (PACBI), yang mendukung surat tersebut, mengatakan: “Setiap representasi resmi Israel di panggung budaya internasional merupakan dukungan terhadap kebijakannya dan genosida di Gaza.”
PACBI berpendapat bahwa ada preseden untuk tindakan tersebut: Biennale melarang apartheid di Afrika Selatan mulai tahun 1968 dan seterusnya, dan pada tahun 2022 melarang seniman Rusia yang terhubung dengan pemerintah negara tersebut. (*)