JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan pada Februari 2024 capai 2,75 persen.
Jika merujuk kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,36 persen dan memberikan andil 1,79 persen terhadap inflasi umum.
"Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar dari kelompok ini antara lain beras (0,67 persen), cabai merah (0,17 persen), daging ayam ras (0,14 persen), sigaret kretek mesin (0,13 persen) dan tomat (0,11 persen)," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah, Jumat (1/3/2024).
Komoditas lain di luar makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan, angkutan udara, dan biaya kontrak rumah.
Secara komponen, tingkat inflasi komponen inti secara tahunan relatif stabil, yakni sebesar 1,68 persen. Sementara tekanan inflasi tahunan pada komponen harga diatur pemerintah lebih rendah bila dibandingkan Januari 2024, yakni menjadi 1,67 persen dari 1,74 persen.
Sedangkan komponen harga bergejolak mengalami peningkatan tekanan inflasi, di mana inflasi pada Januari tercatat 7,22 persen lalu naik menjadi 8,47 persen pada Februari.