BANDUNG – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) mengembangkan Sistem Single Submission (SSm) Pengangkut, sebuah aplikasi yang terkolaborasi dengan Nasional Single Window (NSW).
Sistem satu siklus dan informasi layanan manifest domestik ini sudah diuji coba di 46 Pelabuhan.
"Kementerian perhubungan berkomitmen untuk terus mendorong implementasi NLE dapat berjalan dengan baik di lapangan dan berkomitmen untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Pelabuhan agar pelaksanaan implementasi terus berkelanjutan," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, Selasa (5/3/2024).
Hendri berharap implementasi aplikasi SSm Pengangkut menjadi langkah konkret dalam meningkatkan efektivitas layanan di Pelabuhan.
Koordinator Pelaksana Stranas PK, Febriantoro, juga memberikan pandangannya terkait perkembangan aplikasi SSm Pengangkut.
Dia menyebutkan bahwa digitalisasi dalam pelayanan Pelabuhan adalah langkah positif dalam merespons program Stranas PK.
"SSm Pengangkut sebagai salah satu bukti kerja nyata perubahan birokrasi pelayanan di bidang Pelabuhan dari yang sebelumnya manual saat ini sudah terdigitalisasi," ujarnya.
Direktur Imigrasi dan Bea Cukai, Rudi Rahmadi, menyampaikan bahwa meskipun terjadi penurunan biaya logistik di Indonesia, namun masih menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.
Kolaborasi antar Kementerian/Lembaga terkait menjadi kunci dalam mencapai target penurunan biaya logistik hingga 8% pada tahun 2045. Dalam hal ini, aplikasi SSm Pengangkut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan.