JAKARTA - Patung Romawi “misterius”, yang diyakini berusia 1.800 tahun, akan segera dipajang hampir setahun setelah digali dari tempat parkir sebuah perkebunan di Inggris.

Greg Crawley, seorang pengemudi ekskavator, menemukan kepala marmer seorang wanita Romawi pada musim semi tahun 2023 selama pembangunan tempat parkir pengunjung baru untuk Burghley House di Stamford, menurut rilis berita.

Dua pekan kemudian, patung marmer juga ditemukan tak jauh dari lokasi kepala.

Crawley mengatakan “sangat mengejutkan” ketika dia pertama kali melihat benda itu, menurut ABC News.

Dia juga “tidak dapat mempercayainya” ketika dia diberitahu secara pasti apa yang dia temui hari itu.

“Sungguh perasaan yang luar biasa bisa menemukan sesuatu yang begitu tua dan istimewa,” kata Crawley, menyebutnya sebagai “penemuan terbaik yang pernah ada.”

British Museum diberitahu tentang penemuan itu, menurut pihak estate.

Para ahli yakin patung itu dibawa kembali ke estate dari salah satu Brownlow, dua tur Earl of Exeter kesembilan di Italia pada tahun 1760-an, “ketika dia membeli banyak barang antik” menurut siaran pers hari Rabu (13/3/2024).

Kepala dan patung itu “segera dibawa ke kurator Burghley” setelah ditemukan.

Barang-barang tersebut kemudian dikirim ke konservator profesional, yang membersihkan barang-barang tersebut “sebelum memasang kembali kedua bagian tersebut seperti yang dimaksudkan.”

Sebuah pasak besi ditambahkan ke patung itu setelah dibersihkan “memungkinkannya untuk dipasang pada patung atau alas,” menurut pihak estate.

Patung itu akan dipajang di sepanjang Hell Staircase di rumah bersejarah era Tudor - yang dibangun pada abad ke-16 - "bersama patung-patung lain yang dibeli oleh Earl kesembilan," ketika properti tersebut dibuka untuk musim semi pada 16 Maret 2024.

Bagaimana patung itu terkubur di tempat parkir masih menjadi “misteri”, menurut pihak estate.

“Masih menjadi misteri bagaimana kepala dan patung itu akhirnya terkubur di taman, dengan penjelasan mulai dari perampokan yang ceroboh hingga seseorang yang membuang patung itu dan kemudian ditutupi tanah,” kata seorang perwakilan dari perkebunan tersebut kepada ABC News. (*)