JAKARTA – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek mencatat sebanyak 26.885 guru dari seluruh Indonesia mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10.
Program yang dibuka oleh Dirjen GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, pada Jumat (15/3) lalu ini, ditujukan meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan diterima oleh para peserta didik. PGP kali ini akan dilaksanakan selama enam bulan efektif dari 15 Maret-28 November 2024.
“Pemimpin pendidikan Indonesia adalah para guru yang memandang anak-anak didik dengan rasa penuh hormat, guru-guru yang akan menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, baik sebagai Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, atau bentuk kepemimpinan pendidikan lainnya,” kata Nunuk dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3).
Dengan dibukanya PGP, Nunuk menyampaikan dukungan penuh kepada para guru yang akan menjalani pendidikan dalam beberapa bulan ke depan.
“Jika pendidikan ibarat sebuah kapal dan murid-murid adalah penumpang di dalamnya, maka ingatlah, guru adalah mercusuar yang akan memberi petunjuk ke mana kemudi kapal akan diarahkan,” kata Nunuk.
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Kasiman, mengatakan bahwa untuk PGP Angkatan 10 menggunakan dua moda platform pembelajaran PGP, yaitu Learning Management System (LMS) dan LMS Sistem Informasi Manajemen.
Metode yang pertama, yakni terdiri dari LMS Platform Merdeka Mengajar sebagai proyek percontohan yang akan diselenggarakan oleh 5 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Guru Penggerak (BGP)/Balai Besar Guru Penggerak (BBGP).
Sedangkan metode yang kedua, digunakan untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) yang diselenggarakan oleh 28 UPT BGP/BBGP.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Walikota, dan Bupati di seluruh Indonesia yang telah mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah maupun Pengawas Sekolah,” kata Kasiman.
Adapun 26.885 peserta yang mengikuti PGP 10 ini, ialah terdiri dari kategori reguler sebanyak 25.484 peserta, rekognisi 869 peserta, dan daerah khusus 532 peserta. Semuanya berasal dari 319 Kabupaten/Kota di 38 provinsi.
Sebagai informasi, saat ini, jumlah Guru Penggerak yang sudah lulus dari angkatan 1 sampai 8, sejumlah 61.256 guru, sedangkan 32.203 calon Guru Penggerak Angkatan 9 masih dalam proses pendidikan, dan sebanyak 11.852 Guru Penggerak dan calon Guru Penggerak yang sudah diangkat jadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah oleh pemerintah daerah.