KAIRO - Para menteri Arab dan seorang pejabat tinggi Palestina memberi pengarahan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tentang visi mereka untuk gencatan senjata di Gaza. Laporan itu diikuti dengan langkah-langkah konkret untuk menerapkan solusi dua negara, kata kementerian luar negeri Mesir.

Kelompok yang bertemu Blinken di Kairo termasuk para menteri luar negeri Mesir, Arab Saudi, Qatar dan Yordania, serta menteri kerja sama internasional UEA dan tokoh senior Otoritas Palestina Hussein al-Sheikh.

Sheikh adalah sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), orang kepercayaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan perantara dalam kontak dengan Israel.

Otoritas Palestina (PA) saat ini menjalankan kendali terbatas atas Tepi Barat yang diduduki, namun Amerika Serikat dan negara-negara Arab telah mendorong agar wilayah tersebut “direvitalisasi” dan berperan dalam mengatur Gaza setelah pertempuran berakhir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan penolakan keras terhadap keterlibatan PA dalam menjalankan wilayah kantong tersebut.

Para ahli akan bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk memutuskan langkah-langkah mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza, dan kelompok yang bertemu dengan Blinken menekankan penolakan mereka terhadap penggusuran warga Palestina dari tanah mereka, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada hari itu, Blinken bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi untuk membahas negosiasi guna mengamankan gencatan senjata segera dalam perang tersebut, yang sekarang memasuki bulan keenam, dan pembebasan semua sandera yang diculik oleh Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza. kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Mereka juga membahas pembentukan negara Palestina merdeka dengan jaminan keamanan bagi Israel.

Blinken telah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan di Arab Saudi pada hari Rabu.