MOSKOW - Setiap pertemuan puncak perdamaian global mengenai Ukraina yang tidak menyertakan Rusia adalah tindakan yang "tidak masuk akal" dan akan gagal, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa.
Peskov juga mengatakan kepada outlet berita Argumenty I Fakty bahwa Rusia melakukan perang selama dua tahun terhadap Ukraina untuk melindungi diri dari Barat.
“Dapatkah masalah Ukraina diselesaikan tanpa partisipasi Rusia? Jawabannya jelas – tidak bisa,” kata Peskov dalam wawancara yang dilakukan Kamis lalu, sehari sebelum penembakan massal di gedung konser di luar Moskow.
“Karena Ukraina telah berubah menjadi sebuah instrumen di tangan kolektif Barat yang dengan bantuannya mereka bermaksud untuk memberikan tekanan lebih besar pada Rusia, menahan Rusia dan meninggalkannya di pinggiran pembangunan. Dan, haruskah mereka berhasil, untuk menyelesaikannya," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menyerukan diadakannya pertemuan puncak perdamaian internasional, dan awal tahun ini Swiss mengatakan akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, dan tanggal serta rinciannya sedang dibahas.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengecam rencana perdamaian Ukraina yang menyerukan penarikan pasukan Rusia dan pemulihan perbatasan Kyiv pada tahun 1991, termasuk Krimea, yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Peskov menegaskan kembali bahwa rencana tersebut tidak terpikirkan, dan juga mengecam rencana yang dibahas oleh Uni Eropa dan negara-negara lain untuk mengambil kendali keuntungan dari aset Rusia dan menyerahkannya ke Ukraina.
“Saya yakin negara-negara Eropa memahami bahwa kami akan menentang keputusan tersebut. Ini mungkin bukan pertanyaan yang diajukan dalam satu tahun, melainkan beberapa dekade,” katanya.