JAKARTA - Sepanjang tahun 2023, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat belanja produk dalam negeri melesat hingga 90,3%.
Termasuk juga dengan keterlibatan pelaku UMK-Koperasi yang telah mencapai 42,8%.
Dalam E-Katalog, jumlah produk tayang di 2023 telah mencapai 7,5 juta produk dengan total nilai transaksi Rp196,7 triliun.
Capaian tersebut jauh lebih tinggi dibanding tahun 2022 di mana E-Katalog mencatatakan 2,3 juta produk tayang dengan total nilai transaksi Rp83,9 triliun.
Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi mengungkapkan, di tahun 2023 terdapat peningkatan positif pada seluruh indikator kinerja pengadaan yang terkait dengan LKPP RI.
"Kemanfaatan E-Katalog secara statistik kita semakin naik, begitu pula dengan pelaku UMK-Koperasi yang terlibat, serta belanja produk dalam negeri. Selain itu juga kita lakukan patroli produk dan meluncurkan fitur E-Audit untuk pengawasan transaksi di E-Katalog," ujar Hendi panggilan akrabnya, Rabu (27/3/2024).
Hendi menuturkan, pada 28 Maret 2024 akan diluncurkan e-Katalog versi terbaru untuk semakin meningkatkan kinerja pengadaan di Indonesia.
"Dan Insya Allah pada tanggal 28 Maret nanti kita akan launching E-Katalog versi 6 untuk lebih meningkatkan proses pengadaan ini semakin lebih baik," ujarnya.
LKPP pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas capaian belanja produk dalam negeri sepanjang tahun 2023.