JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle Team membuat serta mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.
Saat ini Universitas Indonesia Supermileage Vehicle Team telah berhasil membuat prototipe mobil listrik bernama Arjuna. Bobot Arjuna sangat ringan karena material bodinya terbuat dari serat karbon. Arjuna mampu melaju hingga jarak 194.19 kilometer per kilo watt hour (km/kWh).
"Mobil listrik Arjuna hasil besutan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini berhasil menorehkan prestasi gemilang di berbagai kompetisi internasional," ujar Bamsoet usai menerima tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle Team di Jakarta, Kamis (28/3/24).
Di antaranya, sambung Bamsoet, memenangkan juara pertama ajang kompetisi Shell Eco Marathon Asia 2022 di Sirkuit Mandalika untuk kelas battery electric urban concept dengan menempuh jarak 194 km/kWh.
"Sementara, pada ajang Shell Eco Marathon Asia 2023 di Sirkuit Mandalika, Arjuna yang bertarung di kelas Urban Concept Battery Electric menempati peringkat kedua dengan capaian konsumsi energi listrik sebesar 172 km/kWh," ujar Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan, Shell Eco Marathon merupakan kompetisi yang menantang para mahasiswa perguruan tinggi di berbagai negara di dunia untuk berinovasi merancang, membangun, sekaligus menguji kendaraan hemat energi demi menjawab tantangan energi di masa depan.
Setiap tahunnya, tim dari puluhan negara mengikuti ajang kompetisi internasional tersebut.
"Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia mempunyai prospek yang sangat cerah. Terlebih, Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia sehingga mendukung penuh pengembangan industri kendaraan listrik. Khususnya, dalam pembuatan baterai kendaraan listrik," kata Bamsoet.
Bamsoet memaparkan, berdasarkan data US Geological Survey diperkirakan cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton. Dimana sekitar lebih dari 40 persen nikel dunia ada di Indonesia yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara.
Sementara, merujuk pada catatan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel dunia pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton, atau meningkat sekitar 21% dari produksi tahun 2021.
Dari angka tersebut, 48%nya atau sekitar 1,6 juta metrik ton adalah produksi Indonesia.
"Produksi baterai kendaraan listrik saat ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam memproduksi kendaraan listrik. Mengingat baterai merupakan komponen kunci untuk kendaraan listrik dan berkontribusi sekitar 25-40 persen dari harga kendaraan listrik," kata Bamsoet.
Ia menambahkan, Indonesia ditargetkan akan menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan fokus di hilir.
Hal tersebut sejalan dengan target Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pada tahun 2030 nanti Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri 2,5 juta unit motor listrik dan 300 ribu mobil listrik.
"Kreativitas anak bangsa dalam menciptakan kendaraan listrik patut didukung penuh semua pihak. Kita harapkan Universitas Indonesia Supermileage Vehicle Team mampu kembali meraih juara pertama pada ajang Shell Eco Marathon 2024 tanggal 2-7 Juli 2024 di Sirkuit Mandalika mengalahkan tim dari negara lain. Termasuk, terus berkreasi menciptakan kendaraan listrik lainnya," pungkas Bamsoet.