• News

Kremlin Bantah Laporan bahwa Rusia Berada di Balik Penyakit Misterius Sindrom Havana

Yati Maulana | Selasa, 02/04/2024 09:05 WIB
Kremlin Bantah Laporan bahwa Rusia Berada di Balik Penyakit Misterius Sindrom Havana Seorang pejalan kaki berjalan dengan payung di luar Kedutaan Besar Federasi Rusia, di Glover Park di Washington, AS, 22 Februari 2022. REUTERS

MOSKOW - Kremlin pada Senin menolak laporan bahwa intelijen militer Rusia mungkin berada di balik penyakit misterius "sindrom Havana" yang menimpa diplomat dan mata-mata AS secara global.

Insider, sebuah kelompok media investigasi yang berfokus pada Rusia yang berbasis di Riga, Latvia melaporkan, membuka tab baru bahwa anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) yang dikenal sebagai 29155 telah ditempatkan di lokasi insiden kesehatan yang dilaporkan melibatkan personel AS.

Investigasi Insider selama setahun yang bekerja sama dengan 60 Minutes dan Der Spiegel dari Jerman juga melaporkan bahwa anggota senior Unit 29155 menerima penghargaan dan promosi untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pengembangan "senjata akustik tidak mematikan".

“Ini sama sekali bukan topik baru; selama bertahun-tahun topik yang disebut ‘Sindrom Havana’ telah dibesar-besarkan di media, dan sejak awal topik ini dikaitkan dengan tuduhan terhadap pihak Rusia,” juru bicara Kremlin Dmitry kata Peskov kepada wartawan saat ditanya mengenai laporan tersebut.

“Tetapi tidak ada seorang pun yang pernah menerbitkan atau menyatakan bukti yang meyakinkan mengenai tuduhan tidak berdasar ini di mana pun,” kata Peskov. Oleh karena itu, semua ini tidak lebih dari tuduhan media yang tidak berdasar dan tidak berdasar.

Investigasi intelijen AS yang temuannya dirilis tahun lalu menemukan bahwa "sangat tidak mungkin" ada musuh asing yang bertanggung jawab atas penyakit ini, yang pertama kali dilaporkan oleh pejabat kedutaan AS di ibu kota Kuba, Havana, pada tahun 2016.

Gejala penyakit ini termasuk migrain, mual, kehilangan ingatan, dan pusing.
Laporan Insider mengatakan kejadian pertama gejala "Sindrom Havana" mungkin terjadi sebelum tahun 2016.

Dikatakan "kemungkinan ada serangan dua tahun sebelumnya di Frankfurt, Jerman, ketika seorang pegawai pemerintah AS yang ditempatkan di konsulat di sana pingsan karena sesuatu yang mirip dengan pancaran energi yang kuat".

Kongres AS meloloskan Undang-Undang Havana pada tahun 2021 yang memberi wewenang kepada Departemen Luar Negeri, CIA, dan lembaga pemerintah AS lainnya untuk memberikan pembayaran kepada staf dan keluarga mereka yang terkena penyakit tersebut selama bertugas.