JAKARTA - Serangan udara Israel telah menewaskan enam pekerja bantuan internasional dan seorang sopir Palestina.
Kelompok bantuan yang berbasis di Amerika Serikat, World Central Kitchen (WCK), pada hari Selasa (3/4/2024) mengonfirmasi bahwa anggota stafnya tewas dalam “serangan yang ditargetkan” oleh militer Israel.
Korban tewas berasal dari Palestina, Australia, Polandia, Inggris, serta warga negara AS-Kanada.
WCK mengatakan serangan itu terjadi ketika stafnya sedang mengantarkan makanan dari pengiriman terbarunya ke Gaza, di mana ratusan ribu warga Palestina berada di ambang kelaparan akibat serangan Israel.
Rekaman menunjukkan jenazah mereka yang tewas di sebuah rumah sakit di pusat kota Deir el-Balah. Beberapa dari mereka mengenakan alat pelindung diri dengan logo badan amal tersebut.
WCK mengatakan pihaknya segera menghentikan operasi di wilayah tersebut.
Serangan tersebut menandai kemunduran besar terhadap upaya pengiriman bantuan melalui laut, sebuah rute yang dikembangkan karena pembatasan akses Israel ke Gaza, di mana para ahli mengatakan kelaparan akan segera terjadi.
“Tim WCK melakukan perjalanan di zona bebas konflik dengan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan sebuah kendaraan berbahan kulit lembut,” kata badan amal tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun melakukan koordinasi gerakan dengan (tentara Israel), konvoi tersebut diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur maritim.”
Erin Gore, CEO badan amal tersebut, berkata, “Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan.”
Jenazah pekerja bantuan telah dibawa ke rumah sakit di kota selatan Rafah di perbatasan Mesir.
Jenazah WNA tersebut akan dievakuasi keluar Gaza dan jenazah pengemudi asal Palestina tersebut akan diserahkan kepada keluarganya di Rafah untuk dimakamkan. (*)