• News

Usai Kedutaan Dihancurkan Israel, Iran Resmikan Kantor Baru Layanan di Damaskus

Yati Maulana | Selasa, 09/04/2024 18:05 WIB
Usai Kedutaan Dihancurkan Israel, Iran Resmikan Kantor Baru Layanan di Damaskus Presiden Suriah Bashar al-Assad berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Damaskus, Suriah 8 April 2024. SANA via REUTERS

DAMASKUS - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian meresmikan situs baru untuk layanan konsulat Iran di ibu kota Suriah pada Senin. Media pemerintah Suriah melaporkan, konsuler berada di sebuah gedung dekat konsulat sebelumnya yang rata dengan tanah akibat serangan udara Israel pekan lalu.

Serangan tersebut, yang meratakan gedung konsuler yang berdekatan dengan kedutaan Iran dan menewaskan tujuh perwira militer Iran termasuk dua komandan senior, merupakan peningkatan serangan Israel terhadap kepentingan Iran di Suriah bersamaan dengan perang Gaza.

Tindakan ini mendapat kecaman dari PBB dan Uni Eropa karena menyerang tempat diplomatik, dan Iran telah bersumpah untuk membalas dendam.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad menghadiri pembukaan gedung konsulat baru, bersama Amirabdollahian yang mengakhiri tur regional di Suriah, menurut kantor berita Suriah SANA. Pasangan tersebut kemudian mengunjungi salah satu korban luka dalam serangan tersebut dan masih dirawat di rumah sakit.

Seorang anggota delegasi Iran mengatakan kepada Reuters bahwa gedung konsulat baru tersebut sebelumnya merupakan markas besar perusahaan otomotif Iran-Suriah.

Dalam konferensi pers bersama, Mekdad mengatakan Suriah mendukung faksi “perlawanan” di kawasan – istilah Iran untuk sekutunya di kawasan yang merupakan musuh bebuyutan Israel – namun tidak menjelaskan apakah Suriah akan merespons secara langsung. Amirabdollahian mengulangi bahwa Israel akan “dihukum” karena menyerang gedung konsulat tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Amirabdollahian mengakhiri kunjungannya ke Damaskus setelah pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Hingga saat ini, Teheran menghindari keterlibatan langsung dalam perang Gaza, sambil mendukung serangan sekutu terhadap sasaran Israel dan AS.