JAKARTA - Lebih dari 60.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, namun suasananya tenang dan tidak meriah ketika orang-orang berduka atas korban perang Israel selama lebih dari enam bulan di Jalur Gaza.
Kontingen besar petugas polisi Israel dikerahkan di pintu masuk, daerah sekitar dan gang-gang kota. Karena polisi melarang beberapa orang memasuki kompleks, mereka malah salat di gerbang luar masjid.
Meskipun hanya sedikit orang dari Tepi Barat yang diduduki yang diizinkan masuk, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 60.000 jemaah salat untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan.
Israel telah membatasi akses warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki akibat serangan tentara Israel yang terus berlanjut di Gaza.
Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam yang berdiri di atas bukit di Kota Tua Yerusalem selama lebih dari 1.300 tahun.
Orang-orang Yahudi menyebut kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount dan percaya bahwa di sinilah kuil Yahudi kuno pertama dan kedua pernah berdiri.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional. (*)