BERLIN - Austrian Airlines, maskapai penerbangan Eropa Barat terakhir yang terbang ke Iran, mengatakan pihaknya menangguhkan semua penerbangan dari Wina ke Teheran hingga 18 April sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Austria terus terbang lebih lama dibandingkan induknya di Jerman, Lufthansa (LHAG.DE), tab baru karena kedekatan Wina dengan Teheran berarti negara tersebut dapat lebih mudah membatalkan penerbangan atau terpaksa meninggalkan staf di Teheran dalam semalam.
Sebelumnya pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Austria mengikuti jejak Jerman dalam mendesak warganya untuk meninggalkan Iran.
“Rute yang melewati wilayah udara Iran juga akan diubah,” kata Austrian Airlines dalam sebuah pernyataan. “Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas tertinggi.”
Sebelumnya diberitakan, maskapai penerbangan Jerman Lufthansa (LHAG.DE), pada hari Kamis, memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Teheran karena situasi di Timur Tengah, yang waspada terhadap pembalasan Iran atas serangan udara Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah.
Sebuah kantor berita Iran telah menerbitkan laporan berbahasa Arab di platform media sosial X yang mengatakan seluruh wilayah udara di Teheran telah ditutup untuk latihan militer, namun kemudian menghapus laporan tersebut dan membantah mengeluarkan berita tersebut.
Kawasan ini dan Amerika Serikat telah waspada terhadap serangan balasan Iran sejak 1 April, ketika pesawat tempur Israel diduga mengebom kompleks kedutaan Iran di Suriah.
Lufthansa pada hari Kamis mengatakan pihaknya telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Teheran hingga mungkin 13 April, dan memperpanjang penangguhannya selama dua hari.
Seorang juru bicara mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk tidak mengoperasikan penerbangan dari Frankfurt ke Teheran akhir pekan lalu untuk menghindari kru harus turun untuk bermalam di Teheran.
Lufthansa dan anak perusahaannya Austrian Airlines adalah satu-satunya dua maskapai penerbangan Barat yang terbang ke Teheran, yang sebagian besar dilayani oleh maskapai penerbangan Turki dan Timur Tengah.
Austrian Airlines, yang dimiliki oleh Lufthansa dan terbang dari Wina ke Teheran enam kali seminggu, mengatakan pihaknya masih berencana untuk terbang pada hari Kamis namun menyesuaikan waktunya untuk menghindari singgah semalam.
Belum ada kabar langsung dari maskapai internasional lain yang terbang ke Teheran. Ruang udara Iran juga merupakan rute penerbangan utama untuk penerbangan Emirates dan Qatar Airways ke Amerika Utara.