DUBAI - Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada Rabu mengatakan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera berada pada "fase yang sulit".
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi hambatan ini,” tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Perdana Menteri Qatar mengutuk apa yang ia gambarkan sebagai kebijakan "hukuman kolektif" yang masih diikuti oleh Israel dalam perang melawan kelompok Islam Palestina yang berkuasa di wilayah kantong tersebut, Hamas, dan eskalasi terbaru di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Diskusi gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, terus berlanjut ketika krisis kemanusiaan melanda warga Palestina di Gaza dengan kekurangan makanan, obat-obatan dan perawatan rumah sakit.
Perang tersebut dipicu ketika Hamas menyerbu Israel selatan dari Gaza pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang di daerah kantong tersebut, menurut penghitungan Israel.
Israel membalas dengan menggempur Gaza dalam serangan udara dan darat yang telah menewaskan hampir 34.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.