MADIRD - Klub La Liga Real Madrid melangkah ke semi-final Liga Champions Eropa via adu penalti, setelah susah payah mendapatkan hasil 1-1 (agregat 4-4) di Etihad Stadium, Kamis (18/4) dini hari WIB.
Manchester City memang mendominasi penguasaan bola dan kendali pertandingan di leg kedua, tetapi Real Madrid mampu bertahan dengan disiplin dan akhirnya memetik kemenangan lewat tos-tosan.
Bellingham membicarakan kunci kesuksesan Real Madrid kepada TNT Sports.
"Lega. Kami berusaha sangat keras di pertandingan ini. Saya sudah pernah menghadapi Man City sebelumnya, dan rasanya ketika nyaris mendapatkan sesuatu mereka tiba-tiba merampasnya. Kaki sampai tak bisa bergerak setelah pertandingan selesai, jadi ini adalah hadiah yang besar."
"Sulit sekali untuk menjaga fokus, mereka membuat Anda bergerak ke sana kemarin dan memaksa Anda menempati posisi yang tidak Anda inginkan. Kebanyakan tim bakal hancur ketika Man City menguasai pertandingan, tetapi kami memberikan perlawanan sengit dan bekerja keras."
"[Jersey Real Madrid] harus dipandang sebagai sebuah tanggung jawab, bukan tekanan. Anda harus bersedia disorot sekaligus diawasi. Jika Anda di sini itu artinya Anda bisa menanganinya, jadi percayailah prosesnya."
"Luar biasa [berhasil menyingkirkan juara bertahan]. Hari ini adalah soal mentalitas, berlari, mengejar [pemain lawan]...itu harus dieksekusi dengan tepat dan momen-momen seperti para pemain tetap menengok ke depan saat penalti. Ya campuran semua itulah."
Musim debut Bellingham di Madrid bisa ditutup dengan sebuah pencapaian luar biasa, mengingat Los Blancos juga diunggulkan juara La Liga.
Menyoal keputusannya gabung Real Madrid, Bellingham memuji habis manajer Carlo Ancelotti atas perannya menempa skuad Madrid menjadi satu kesatuan sekaligus memberikan kebebasan kepada para pemain.
"Terbayangkan pun tidak, bukan cuma gol-gol saya saja tapi juga perasaan membela klub ini setiap harinya - membela lambang ini di dada setiap harinya sungguh luar biasa dan semoga akan ada banyak malam-malam seperti ini lagi," tukasnya gembira.
"Ada berbagai peran berbeda di tim malam ini, tetapi ada pula penyesuaian dan pengorbanan yang harus dilakukan tiap-tiap pemain. Kekuatan terbesar kami adalah [bagaimana Ancelotti] menemukan cara untuk membiarkan para pemain dengan kebebasan. Tim lain terstruktur dengan pola permainan mereka, sementara kadang kami penuh improvisasi. Saya memergokinya menguap sebelum pertandingan dan dia bilang `kalian mesti bermain keluar sana dan membuat saya berdebar!`. Seperti itulah ketenangan yang ia hadirkan."
Menurut Opta, Real Madrid sukses menyingkirkan juara bertahan Liga Champions enam kali di fase gugur - paling tidak dua kali lipat lebih banyak dibanding tim mana pun sepanjang sejarah kompetisi ini. Terlebih, mereka selalu keluar sebagai juara tiap kali sukses melakukannya. La Decima Quinta untuk Madrid musim ini?(Goal)