JAKARTA - Taylor Swift membuat semua orang bangga!
Di tengah perilisan album studio kesebelasnya, "The Tortured Poets Department", CBS Philadelphia berbicara dengan dua guru masa kecil Taylor Swift yang mengatakan kecintaannya pada musik dimulai sejak usia sangat dini.
Barbara Kolvek, guru musik sekolah dasar Taylor Swift, mengatakan kepada outlet bahwa pemenang Grammy berusia 34 tahun ini mengatakan dia ingin menjadi penyanyi di kelas dua.
"Dia selalu menulis puisi - selalu - bahkan di kelas musik, bahkan ketika dia tidak seharusnya menulis puisi," kata Barbara Kolvek, yang berbagi bahwa dia memberi Taylor Swift "nyanyian solo pertamanya."
Pendidik yang sekarang sudah pensiun itu adalah guru musik Taylor Swift dari kelas satu hingga empat dan mengatakan kepada stasiun berita bahwa keduanya terus berhubungan "untuk sementara waktu."
“Saya merasa mungkin saya memberinya sedikit semangat atau dorongan untuk melakukan apa yang dia lakukan,” kata Barbara Kolvek.
Heather Brown, guru kelas tiga Taylor Swift, berbicara tentang "kualitas istimewa" Taylor Swift.
"Anda selalu mengingat setiap siswa dari kualitas yang mereka miliki. Kualitas Taylor Swift adalah dia adalah salah satu siswa yang menarik perhatian orang," kata Heather Brown kepada CBS Philadelphia.
Heather Brown mengatakan kepada outlet tersebut bahwa meskipun dia masih mengirimi Taylor Swift kartu Natal setiap tahun meskipun `dia mungkin tidak menerima pesan itu lagi.` Memperhatikan bahwa segala sesuatu yang disentuh Taylor Swift "berubah menjadi emas", dia menambahkan bahwa dia "sangat bersemangat untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya."
"Saat dia tampil di atas panggung dan semua orang berteriak `Taylor`, rasanya seperti, ya ampun, seolah-olah saya adalah gurunya," kata Heather Brown.
Guru masa kecil Taylor Swift punya banyak hal yang bisa dibanggakan.
Setelah rilis The Tortured Poets Department, Taylor Swift memecahkan beberapa rekor Spotify, termasuk menjadi artis yang paling banyak diputar dalam satu hari dan artis dengan album yang paling banyak diputar dalam satu hari.
Album barunya juga mencapai lebih dari 300 juta streaming. Single pertamanya, " Fortnight ", menjadi lagu yang paling banyak diputar dalam satu hari dalam sejarah platform streaming tersebut.
Dalam postingan Instagram untuk merayakan perilisannya, Taylor Swift mendeskripsikan album tersebut sebagai "sebuah antologi karya baru yang mencerminkan peristiwa, opini, dan sentimen dari momen singkat dan fatalistik - momen yang sensasional dan menyedihkan dalam ukuran yang sama."
“Periode kehidupan penulis ini sudah berakhir, bab ini ditutup dan ditutup. Tidak ada yang perlu dibalas, tidak ada balas dendam yang harus diselesaikan begitu luka telah sembuh," lanjut Taylor Swift.
“Penulis ini sangat yakin bahwa air mata kita menjadi suci dalam bentuk tinta di sebuah halaman. Begitu kita menceritakan kisah paling menyedihkan kita, kita bisa terbebas darinya,” tambahnya.
"Dan yang tertinggal hanyalah puisi yang tersiksa." (*)