• News

Terkait Skandal Pelecehan di Panti Asuhan, Warga Hongaria Tuntut Reformasi Perlindungan Anak

Yati Maulana | Sabtu, 27/04/2024 23:25 WIB
Terkait Skandal Pelecehan di Panti Asuhan, Warga Hongaria Tuntut Reformasi Perlindungan Anak Peter Magyar, mantan orang dalam pemerintah, berinteraksi dengan para pendukungnya saat berunjuk rasa di Budapest, Hongaria, 26 April 2024. REUTERS

BUDAPEST - Ribuan orang turun ke jalan di pusat kota Budapest pada hari Jumat untuk menuntut reformasi perlindungan anak, dipimpin oleh Peter Magyar, mantan orang dalam pemerintah yang baru-baru ini meluncurkan gerakan politik yang menantang perdana menteri.

Massa yang berjumlah beberapa ribu orang mengibarkan bendera dan meneriakkan, "Kami sudah muak".

Magyar memasuki kancah politik Hongaria pada bulan Februari ketika pemerintahan Perdana Menteri Victor Orban sudah terguncang oleh skandal pelecehan seksual di panti asuhan yang menyebabkan pengunduran diri Presiden Katalin Novak.

“Pemerintahan Orban tidak menjamin kesempatan dasar bagi perkembangan anak-anak yang layak. … Mereka tidak punya peluang,” kata Magyar.

Sebagai tindak lanjut dari skandal tersebut, partai berkuasa Fidesz mengajukan rancangan undang-undang ke badan legislatif pada hari Selasa yang akan mengamanatkan hukuman yang lebih ketat bagi pelecehan seksual terhadap anak-anak, termasuk ketidakmampuan untuk mendapatkan pembebasan bersyarat.

Pada bulan Februari Magyar menuduh pemerintah melakukan korupsi yang meluas dan menjalankan mesin propaganda terpusat. Sejak itu, Magyar mampu memobilisasi pemilih yang tidak puas dalam protes massal.

Para pembantu Orban telah menolak tuduhannya, dan Kantor Perlindungan Kedaulatan yang baru dibentuk meluncurkan penyelidikan atas kecurigaan pendanaan asing untuk kampanyenya.

Aktivis hak asasi manusia, serta pejabat AS dan Eropa mengkritik Kantor Perlindungan Kedaulatan dan undang-undang yang membentuknya.

Pemilu Eropa dan pemilu lokal tahun ini mungkin akan menjadi pemilu terberat dalam 14 tahun pemerintahan Orban, mengingat kondisi perekonomian Hongaria yang berada dalam resesi, skandal pelecehan seksual yang menyerang platform nilai-nilai kekeluargaan Orban, dan pendatang baru di dunia politik yang mengancam akan mengubah status quo.

Meski begitu, Fidesz pimpinan Orban tetap menjadi partai paling populer di Hongaria.