KYIV - Ibu kota Ukraina, Kyiv, mengevakuasi dua rumah sakit sipil pada Jumat setelah kepala dinas keamanan KGB Belarusia mengatakan bahwa rumah sakit tersebut menampung tentara, sehingga memicu kekhawatiran akan serangan udara.
Pemerintah kota Kyiv mengatakan sebuah video yang beredar luas secara online, yang tidak diidentifikasi, berisi ancaman untuk menyerang dua fasilitas tersebut, termasuk rumah sakit anak-anak, dengan alasan palsu bahwa tentara berada di sana.
“Ini adalah kebohongan mutlak dan provokasi musuh, yang coba mereka gunakan untuk menyerang infrastruktur sosial ibu kota,” tulis pemerintah melalui Telegram.
Ivan Tertel, kepala KGB Belarusia, memberikan alamat dua rumah sakit di Kyiv tempat dia mengatakan para pejuang “bersembunyi di balik punggung anak-anak”.
“Tidak diragukan lagi, mereka semua akan mendapat hukuman yang pantas, meskipun mereka telah memilih rumah sakit di Kyiv sebagai sarang mereka,” katanya dalam pidato yang disiarkan oleh kantor berita negara Belta.
Pasukan Belarusia tidak ikut serta dalam perang di Ukraina, namun Minsk adalah sekutu dekat Moskow dan pasukan Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai markas invasi besar-besaran mereka ke Ukraina pada Februari 2022.
Pemerintah kota Kyiv mengatakan mereka memindahkan pasien dan staf dari kedua rumah sakit tersebut ke fasilitas medis lainnya.
Walikota Vitali Klitschko mengatakan dia mengunjungi kedua rumah sakit tersebut pada hari Jumat.
“Kami melakukan segalanya untuk melindungi anak-anak, orang tua mereka, pasien dewasa dan staf dari kemungkinan serangan terhadap fasilitas medis ini, yang diumumkan oleh penyerang,” kata Klitschko.
Rusia secara rutin menggempur Ukraina dengan serangan udara jarak jauh sejak Februari 2022. Moskow membantah menargetkan warga sipil, namun banyak yang tewas akibat serangan udara.