JAKARTA - Kuartal I tahun 2024, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencetak laba bersih senilai Rp5,33 triliun. Angka ini tumbuh tipis sebesar 2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan kuartal I 2023.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI pada kuartal I 2024 mencapai Rp780,23 triliun atau tumbuh 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan pertumbuhan DPK itu seiring dengan peningkatan transaksi berbasis dana murah, di mana kontribusi Current Account Savings Account (CASA) masih mendominasi sebesar Rp543,50 triliun atau 69,7 persen dari total DPK.
CASA BNI tersebut naik 6,0 persen dibandingkan kuartal I 2023.
"Kami menyadari adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana pada kuartal I-2024, sehingga terjadi penurunan margin. Namun demikian margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4 persen," kata Novita, Senin (29/4/2024).
Novita mengatakan bahwa kualitas aset BNI pada kuartal pertama tahun ini juga tercatat semakin membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).
Adapun rasio NPL gross pada akhir kuartal I 2024 turun ke level 2,0 persen, jauh lebih rendah daripada kuartal I 2023 yang tercatat 2,8 persen. Sedangkan rasio Loan at Risk (LAR) turun ke level 13,3 persen dari tahun sebelumnya pada level 16,3 persen.