JAKARTA - Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah di level Rp16.200 per USD.
Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea meminta aagar pemerintah menerapkan belanja negara yang punya prioritas penting.
"Tindakan internal kita saat ini harus berhemat. Jadi hindari pembelanjaan (belanja negara) yang tidak penting," kata Marinus Gea seperti dilansir dpr.go.id, Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, pemerintah harus jeli melihat pos anggaran mana saja yang perlu berhemat.
Legislator Dapil Banten III ini turut mengomentari soal upaya peningkatan daya beli masyarakat. Menurutnya, pemerintah perlu turut serta mengendalikan daya beli agar sinkron dengan strategi penghematan dan penstabilan nilai tukar rupiah terhadap USD.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Marinus menilai, upaya menaikkan suku bunga memang tidak mudah. Ia melihat langkah bank sentral itu merupakan upaya jangka pendek dan menengah dalam menghadapi lonjakan nilai tukar USD.
Selain langkah internal, Marinus turut mendorong pemerintah dapat berpartisipasi menggaungkan stabilitas global di forum internasional. "Sebab faktanya, konflik regional seperti di Timur Tengah akhir-akhir ini, lalu Rusia-Ukraina yang terus berlanjut, memang mempengaruhi," kata Politisi PDI-Perjuangan ini.
Ia mendorong pemerintah dapat menggunakan politik luar negeri dalam mengkampanyekan perdamaian. Sebab kondisi saat ini sebaiknya tidak dibiarkan. "Bukan hanya pemodal dan pengusaha yang terkena dampak. Kurs melemah ada kekhawatiran inflasi tinggi dan ekonomi mengalami pelemahan," tukasnya.