Franka Makarim: Pelestarian Bahasa Daerah Harus Dimulai dari Keluarga

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 03/05/2024 16:30 WIB
Franka Makarim: Pelestarian Bahasa Daerah Harus Dimulai dari Keluarga Ketua Umum DWP, Franka Makarim dalam pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (2/5). (Foto: Kemendikbudristek)

JAKARTA - Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat, Franka Makarim menekankan bahwa orang tua khususnya ibu, menjalankan peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan rumah yang menghargai bahasa daerah.

Menurutnya, terdapat banyak manfaat positif yang dirasakan anak-anak dan keluarga dengan membiasakan penggunaan bahasa daerah di rumah.

"Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa anak-anak yang fasih berbahasa ibu menunjukkan perkembangan kognitif dan peningkatan intelektual yang lebih cepat," ujar Franka dalam pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (2/5).

Selain itu, lanjutnya, kecakapan berbahasa daerah juga erat kaitannya dengan perkembangan kemampuan literasi dan keterampilan berkomunikasi.

“Keduanya merupakan kemampuan fondasi yang perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Pada saat yang sama, berkomunikasi dalam bahasa daerah juga dapat menguatkan ikatan kekeluargaan dan kebersamaan di lingkungan rumah,” ujar Franka. 

Lebih lanjut, Frangka mengatakan, di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, bahasa daerah seakan semakin kehilangan tempatnya, karena bahasa asing sering dianggap lebih penting dan lebih tinggi derajatnya.

Menurutnya, perspektif tersebut perlu diubah. Bahasa daerah perlu terus lestari dan dikembangkan karena merupakan bagian penting dari identitas budaya yang kita miliki.

Sebab, lanjutnya, jika bahasa daerah tidak digunakan lagi, berarti warisan pengetahuan lokal telah hilang. Padahal, pengetahuan lokal menyimpan gagasan-gagasan yang relevan dengan kehidupan saat ini, seperti misalnya bergotong royong sesama manusia, atau hidup berdampingan secara harmonis dengan alam sekitar.

“Adik-adik para penutur bahasa daerah muda ini adalah harapan Indonesia untuk terus menjadi bangsa yang besar karena warisan budayanya, karena kearifan lokalnya yang beragam,” ujarnya.

Melalui kesempatan ini, Franka Makarim mengajak semua pihak untuk mengupayakan pelestarian bahasa daerah melalui peran keluarga. Di antranya seperti membiasakan penggunaan bahasa daerah di rumah, mengajarkan bahasa daerah melalui permainan atau lagu.

Kemudian, melibatkan anak-anak pada peringatan hari besar atau acara budaya, hingga melibatkan anak dalam kegiatan komunitas penggerak bahasa daerah, serta menjalin kolaborasi dengan sekolah terkait pengajaran bahasa daerah.

Selain itu, ia juga mengajak agar semua orangtua dapat terus bersinergi dalam menumbuhkan tunas-tunas bahasa ibu, harapan masa depan Indonesia.

“Untuk para peserta FTBI, saya ucapkan selamat atas keberhasilan adik-adik semua untuk bisa menampilkan karya-karya terbaiknya di tingkat nasional. Teruslah bersemangat untuk melestarikan bahasa daerah dan mencintai budaya Indonesia,” ujarnya.