• News

Saudaranya Ditangkap, Presiden Peru Ikut Diselidiki oleh Pihak Berwenang

Yati Maulana | Minggu, 12/05/2024 21:05 WIB
Saudaranya Ditangkap, Presiden Peru Ikut Diselidiki oleh Pihak Berwenang Petugas polisi mengawal Nicanor Boluarte, saudara laki-laki Presiden Peru Dina Boluarte, di Lima, Peru 10 Mei 2024. REUTERS

LIMA - Pihak berwenang Peru mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan terhadap Presiden Dina Boluarte karena membubarkan pasukan polisi khusus yang menyelidiki saudara laki-lakinya, yang ditahan pada hari sebelumnya.

Nicanor Boluarte dan pengacara presiden ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan penyelundupan pengaruh, sehingga meningkatkan tekanan terhadap pemimpin negara Andean tersebut, yang sudah diselidiki mengenai bagaimana dia mendapatkan jam tangan dan perhiasan Rolex yang mahal.

Kantor Kejaksaan Agung Peru mengatakan kini sedang menyelidiki potensi penyalahgunaan wewenang oleh Presiden Boluarte dan Menteri Dalam Negeri Walter Ortiz karena membubarkan unit polisi.

Sebelumnya pada hari yang sama, Jaksa Agung Juan Carlos Villena mengatakan dalam sebuah tindakan pemerintah bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan pilihannya dan meminta unit polisi "segera" dipulihkan.

Pihak berwenang menggeledah lebih dari 20 properti pada hari Jumat, termasuk rumah Nicanor Boluarte di Lima, yang dituduh memimpin organisasi kriminal yang mempengaruhi penunjukan orang-orang di posisi tinggi dalam kekuasaan.

Di seberang kota, tim jaksa dan polisi menggerebek rumah pengacara Boluarte, Mateo Castaneda, yang menjadi penasihatnya dalam kasus dugaan pengayaan ilegal yang melibatkan jam tangan dan perhiasan. Boluarte membantah tuduhan tersebut.

Saudara laki-laki presiden, bersama dengan tersangka lain yang tidak disebutkan namanya, akan tetap ditahan selama 10 hari, kata departemen kehakiman Peru.

Juru bicara Presiden Boluarte mengatakan pada konferensi pers pada Jumat malam bahwa unit polisi telah dibubarkan karena kegagalan mematuhi norma-norma administratif dan bahwa pemerintah menghormati hukum dan otonomi peradilan.

Nicanor Boluarte, saat dipindahkan polisi ke unit peradilan, membantah tuduhan tersebut kepada wartawan. "Saya tidak bersalah... Saya sepenuhnya menyangkal segalanya," katanya.

Peru, eksportir tembaga nomor dua di dunia dan pernah menjadi salah satu lokasi investasi paling menarik di Amerika Selatan, telah dilanda kerusuhan politik dalam beberapa tahun terakhir, dengan enam presiden dalam beberapa tahun dan pemeriksaan korupsi serta pemakzulan yang rutin dilakukan.