Implementasi MBKM, Politeknik OTC Jajaki Kerja Sama dengan Da-Yeh University

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 13/05/2024 18:48 WIB
Implementasi MBKM, Politeknik OTC Jajaki Kerja Sama dengan Da-Yeh University Kunjungan perwakilan Da-Yeh University Taiwan ke Politeknik OTC Bali. (Foto: Ist)

JAKARTA - Politeknik Omna Trisakti Chandra (OTC) Bali menjajaki kerja sama dengan Da-Yeh University. Penjajakan kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi ternama asal Taiwan ini sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Direktur Politeknik OTC, I Wayan Rediyasa, mengatakan bahwa kerja sama ini akan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar selama dua semester di Da-Yeh University, serta magang di sejumlah industri yang bekerja sama dengan kampus tersebut.

"Jadi, dua tahun di politeknik OTC, dua tahun di Da-Yeh University. Di Da-Yeh University, satu tahun belajar di kampus, satu tahun dikontrak oleh perusahaan untuk magang di sana," kata Rediyasa, dalam keterangannya, di Jakarta pada Minggu (12/5) kemarin.

Ia menambahkan, mahasiswa yang nantinya mengikuti proses perkuliahan dan magang industri di Taiwan, juga mendapatkan subsidi biaya pendidikan sebesar NT10.000 atau setara Rp4.963.964.

Saat ini, Politeknik OTC yang resmi menjadi perguruan tinggi vokasi pada akhir 2023 lalu, membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk pertama kali. Terdapat tiga program studi (Prodi) di kampus yang berlokasi di Gianyar, Bali ini.

Yakni, Program Studi Pengelolaan Pariwisata Global dan Program Studi Pengelolaan Perhotelan untuk jenjang Sarjana Terapan atau D-4. Juga, Program Studi Seni Kuliner untuk jenjang Diploma atau D-3.

"Tidak banyak yang punya prodi ini, ada kami di swasta dan satu lagi negeri di Politeknik Negeri Manado. Tapi di Manado tidak terlalu berjalan karena kerja sama luar negerinya kurang, maka kemungkinan kami yang bisa menjalankan prodi ini," ujar Rediyasa.

Adapun biaya yang dikenakan kepada mahasiswa untuk PMB perdana ini juga cukup terjangkau. Rediyasa beralasan, masih ada subsidi dari yayasan dan LKP OTC Bali, sehingga biaya untuk jenjang Sarjana Terapan sebesar Rp5,5 juta, dan jenjang Diploma sebesar Rp6 juta.

"Prodi Seni Kuliner lebih mahal karena memang untuk praktik membutuhkan peralatan yang lebih banyak," kata dia.

Diketahui, Politeknik OTC merupakan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang `naik kelas` berkat prestasinya dalam mencetak lulusan dengan keterserapan tinggi di industri. Tahun lalu, dari 2.000 peserta LKP, seluruhnya kini telah bekerja di Taiwan.

"Bahkan, kami kekurangan permintaan dari Thailand dan negara lain," ujar Rediyasa.