CAMBRIDGE - Sekelompok mahasiswa Harvard mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan secara damai mengakhiri aksi protes pro-Palestina setelah universitas tersebut setuju untuk membahas dana abadi tersebut dengan para pengunjuk rasa dan mulai mempertimbangkan kembali cuti paksa yang diberlakukan pada beberapa orang.
Seorang juru bicara Harvard mengatakan sekolah tersebut telah menyetujui "diskusi mengenai pertanyaan siswa terkait dana abadi" dan mengacu pada pernyataan sebelumnya dari para pemimpin Harvard yang menolak seruan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel.
Koalisi Harvard Out of Occupied Palestine (HOOP), yang menyerukan sekolah tersebut untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel, mengumumkan dalam sebuah unggahan Instagram bahwa mereka akan membongkar perkemahan yang telah berusia tiga minggu tersebut, namun berjanji untuk "mengelompokkan kembali dan melakukan perjuangan yang berlarut-larut ini melalui cara lain."
Kesepakatan sampingan ini dimaksudkan untuk menenangkan kita agar tidak melakukan pengungkapan penuh dan divestasi. Yakinlah, hal itu tidak akan terjadi,” tulis postingan tersebut.
Perkemahan di salah satu universitas paling bergengsi di negara itu telah memecah belah komunitas kampus, dengan beberapa alumni kaya yang mengutuk protes tersebut sebagai antisemit dan bertentangan dengan "nilai-nilai Barat" sementara yang lain menandatangani surat yang mendukung para pengunjuk rasa.
Perguruan tinggi dan universitas yang dilanda protes serupa di seluruh negeri telah mengambil pendekatan yang berbeda-beda, di antaranya secara kontroversial memanggil polisi antihuru-hara ke kampus dan yang lainnya membiarkan demonstrasi terjadi tanpa intervensi.
Harvard telah setuju untuk memulai proses penerimaan kembali setidaknya 22 mahasiswa dari cuti paksa dan mempercepat kasus lebih dari 60 mahasiswa yang menghadapi tuntutan administratif atas keterlibatan mereka dalam perkemahan, menurut surat kabar mahasiswa.
Para pengunjuk rasa pada Selasa pagi memutar musik dari pengeras suara sambil membongkar tenda dan mengeluarkan kantong tidur mereka dari Harvard Yard, bagian tengah kampus di Cambridge, Massachusetts, demikian yang dilaporkan surat kabar mahasiswa.
Di dekatnya, para pekerja memasang panggung sementara dan spanduk untuk upacara wisuda Harvard minggu depan.