CATALAN - Posisi Xavi Hernandez di kursi pelatih Barcelona dikabarkan terancam, setelah presiden klub, Joan Laporta, merasa jengkel dengan pernyataan sang pelatih di media baru-baru ini.
Laporta dan Xavi menggelar konferensi pers bersama. Xavi mengatakan akan menghabiskan kontraknya di Camp Nou, dan membatalkan keputusannya angkat kaki pada akhir musim.
Namun, komentar Xavi kepada media sebelum pertandingan menghadapi Almeria tampaknya tak diterima oleh Laporta, sebagaimana laporan RAC1 yang dikutip Goal pada Jumat (17/5), sehingga menempatkan posisinya penuh risiko.
Saat ditanya awak media terkait peluang Barcelona memperebutkan trofi utama dengan skuat saat ini, Xavi merasa pesimistis karena situasi ekonomi sedang sulit. Dia meminta Cules untuk paham.
"Kita mempunyai situasi ekonomi yang tidak ada hubungannya dengan 25 tahun yang lalu, kita tidak bisa lagi keluar dan memilih dan berkata `Saya ingin yang ini, yang ini, dan yang itu.` Kami tidak berada dalam kondisi yang sama dengan klub lain yang situasi ekonominya sangat menguntungkan," ujar Xavi.
"Fans Barcelona harus memahaminya. Bukan berarti kami tidak ingin bersaing, tapi itulah situasi Barca saat ini. Kami butuh stabilitas dan waktu, tapi kami akan berusaha bersaing," sambung dia.
Usai pernyataan itu disampaikan, konon Laporta dan dewan direksi marah karena komentar itu bertentangan narasi klub untuk tetap percaya diri dan meraih kemenangan.