KINSHASA - Angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo (DRC) menggagalkan upaya kudeta yang melibatkan pejuang Kongo dan asing pada Minggu pagi, kata juru bicara militer Kongo dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Upaya kudeta telah berhasil digagalkan oleh pasukan pertahanan dan keamanan. Upaya tersebut melibatkan orang asing dan warga Kongo. Orang asing dan warga Kongo ini tidak dapat mengambil tindakan, termasuk pemimpin mereka," kata juru bicara Sylvain Ekenge.
Dia tidak merinci apakah ini berarti mereka telah ditahan atau dibunuh.
Tina Salama, juru bicara Presiden Felix Tshisekedi, juga mengonfirmasi kepada Reuters bahwa istana kepresidenan telah diserang pada Minggu pagi tetapi tentara telah merebut kembali kendali.
Sebelumnya, dua penjaga dan seorang penyerang tewas dalam serangan di dekat rumah Vital Kamerhe, seorang anggota parlemen yang diperkirakan akan menjadi ketua, kata juru bicara Kamerhe dan duta besar Jepang dalam postingan di X.
Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan pada hari Minggu yang memperingatkan “aktivitas yang sedang berlangsung oleh elemen keamanan Kongo” dan laporan adanya tembakan di daerah tersebut.
Sebuah halaman Facebook yang tampaknya milik Christian Malanga, seorang politisi yang berbasis di Amerika Serikat, mengunggah video streaming langsung yang menunjukkan bahwa ia tampaknya memimpin serangan tersebut.
"Kami, para militan, sudah lelah. Kami tidak bisa melanjutkan dengan Tshisekedi dan Kamerhe, mereka telah melakukan terlalu banyak hal bodoh di negara ini," katanya di Lingala dalam video tersebut, yang belum diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Tshisekedi terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sebagai presiden pada bulan Desember, tetapi belum menunjuk pemerintahannya, enam minggu setelah menunjuk perdana menteri.
Kamerhe adalah calon ketua parlemen dalam pemilihan yang dijadwalkan pada hari Sabtu tetapi ditunda oleh Tshisekedi.