JAKARTA - Perkembangan industri kuliner di Indonesia semakin menjamur dan diminati oleh masyarakat. Permintaan masyarakat terhadap industri ini sangat tinggi, baik kuliner tradisional maupun modern.
Peluang bisnis ini bukan hanya memberikan ruang yang terbuka bagi para pelaku usaha kuliner untuk berkembang, tetapi juga lembaga pendidikan yang turut berkontribusi dan berkolaborasi meningkatkan industri kuliner.
Melalui Kumala Academy, para tenaga kerja dapat menempa dan meningkatkan keterampilannya di dunia kuliner atau hospitality serta Food & Beverages (F&B) untuk siap bersaing di industri yang dinamis ini.
"Industri hospitality dan F&B terus berkembang dengan pesat, dan permintaan akan tenaga kerja yang terampil serta inovatif semakin meningkat," kata Co-founder Kumala Academy Yenny Kusuma, di Jakarta, Selasa (21/5).
Yenny mengatakan, pihaknya berupaya menyediakan pelatihan komprehensif dengan menggabungkan pengetahuan teoritis dan keterampilan teknis di dalamnya. Kumala Academy menawarkan berbagai program pelatihan, mulai dari dasar hingga lanjutan.
Chef dan juga Praktisi, Arimbi Nimpuno mengatakan, tantangan utama yang ada dalam industri kuliner ialah adanya kesenjangan keterampilan para pelaku bisnis ini.
Karena itu, selain pendidikan individu, Kumala Academy juga merancang program Corporate Learning Programs yang dirancang khusus untuk melatih karyawan perusahaan dalam industri hospitality dan F&B.
"Banyak pekerja di industri dessert dan hospitality memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan mereka," ujar dia.
Sementara itu berdasarkan data yang tercatat di Badan Pusat Statistik, sepanjang 2023 industri kuliner memang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 6,5 persen.
Sebab itu, peluang bisnis dalam bidang kuliner memang memiliki prospek yang besar dan menjanjikan, asal didukung oleh sumber daya yang tepat.