TOKYO - Raksasa minuman Jepang Kirin Holdings (2503.T), akan mulai menjual sendok berlistrik yang menurut para peneliti dapat mempromosikan pola makan yang lebih sehat dengan meningkatkan rasa asin tanpa tambahan natrium.

Peluncuran produk pada hari Senin ini menandai komersialisasi pertama teknologi yang tahun lalu memenangkan Hadiah Nobel Ig, yang menghormati penelitian yang tidak biasa dan aneh.

Kirin hanya akan menjual 200 Sendok Garam Listriknya secara online seharga 19.800 yen ($127) bulan ini dan penjualan terbatas di pengecer Jepang pada bulan Juni. Namun mereka berharap dapat mencapai 1 juta pengguna secara global dalam waktu lima tahun. Penjualan di luar negeri akan dimulai tahun depan.

Sendok tersebut, terbuat dari plastik dan logam, dikembangkan bersama dengan profesor Universitas Meiji, Homei Miyashita, yang sebelumnya mendemonstrasikan efek penambah rasa pada prototipe sumpit listrik.

Efeknya bekerja dengan melewatkan medan listrik lemah dari sendok untuk memusatkan molekul ion natrium di lidah guna meningkatkan rasa asin pada makanan.

Kirin, yang beralih ke layanan kesehatan dari bisnis bir tradisionalnya, mengatakan bahwa teknologi ini memiliki arti penting di Jepang, di mana rata-rata orang dewasa mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari, dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Asupan natrium berlebih berhubungan dengan peningkatan kejadian tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit lainnya.

“Jepang mempunyai budaya makanan yang cenderung menyukai rasa asin,” kata peneliti Kirin, Ai Sato. “Masyarakat Jepang secara keseluruhan perlu mengurangi jumlah asupan garam, namun sulit untuk beralih dari kebiasaan makan kita.

“Itulah yang mendorong kami mengembangkan sendok elektrik ini.”
Dengan berat 60 gram, sendok ini menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang.

Miyashita dan rekan penciptanya, Hiromi Nakamura, dianugerahi Penghargaan Nutrisi Ig Nobel oleh ahli imunologi dan penerima Hadiah Nobel Peter Doherty dalam sebuah upacara online tahun lalu.