BANGKOK - Dua puluh orang yang berada di dalam pesawat Singapore Airlines (SIAL.SI), membuka penerbangan tab baru yang mengalami turbulensi parah dan dialihkan ke Bangkok untuk pendaratan darurat pada hari Selasa masih dalam perawatan intensif, kata seorang pejabat rumah sakit pada Kamis.
“Jumlah pasien di ICU tetap sama,” kata Adinun Kittiratanapaibool, Direktur Rumah Sakit Samitivej Srinakarin Bangkok kepada wartawan, merujuk pada unit perawatan intensif fasilitas medis tersebut.
Maksudnya yang di ICU adalah yang perlu mendapat perhatian serius, ujarnya seraya menambahkan, saat ini tidak ada kasus yang mengancam nyawa.
Dari 40 orang dalam penerbangan yang masih dalam perawatan, 22 pasien mengalami cedera tulang belakang dan enam lainnya mengalami cedera otak dan tengkorak, katanya.
Pasien tertua di rumah sakit tersebut berusia 83 tahun dan pasien termuda adalah seorang anak berusia dua tahun yang mengalami gegar otak, tambahnya.
Adinun sempat menyebutkan 41 orang masih dalam perawatan, namun kemudian disebutkan satu orang sudah dipulangkan.
Sepuluh warga negara Inggris, sembilan warga Australia, tujuh warga Malaysia, dan empat warga Filipina termasuk di antara 41 orang tersebut, menurut presentasi yang dilakukan oleh Adinun.
Dia tidak memberikan rincian penumpang dan awak yang dirawat. Seorang penumpang meninggal karena dugaan serangan jantung dan puluhan lainnya luka-luka setelah penerbangan Singapore Airlines SQ321 mengalami apa yang digambarkan oleh maskapai tersebut sebagai turbulensi ekstrem yang tiba-tiba saat terbang di atas Myanmar.
Lebih dari 140 penumpang dan awak penerbangan mencapai Singapura pada hari Rabu.