SEOUL - Korea Selatan merilis rekaman video pada Selasa yang menurut militernya menunjukkan saat upaya terbaru Korea Utara meluncurkan satelit berakhir dengan kegagalan.
Video hitam-putih berdurasi satu menit yang disediakan oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menunjukkan apa yang tampak seperti ledakan di langit yang diikuti oleh kilatan cahaya.
Rekaman itu direkam oleh alat observasi di kapal patroli Korea Selatan, kata JCS.
Korea Utara mengatakan, membuka tab baru, upaya terbarunya untuk meluncurkan satelit pengintaian militer baru gagal pada hari Senin selama penerbangan tahap pertama roket tersebut.
Analisis awal menunjukkan bahwa penyebabnya adalah motor roket berbahan bakar cair yang baru dikembangkan, namun kemungkinan penyebab lain masih diselidiki, menurut laporan yang dimuat oleh media pemerintah KCNA.
Upaya ini dilakukan hanya beberapa jam setelah Pyongyang mengeluarkan peringatan bahwa mereka akan mencoba meluncurkan satelit pada tanggal 4 Juni, yang merupakan satelit mata-mata kedua di orbit.
Pihak berwenang Korea Selatan dan AS yakin proyektil tersebut meledak setelah terbang selama beberapa menit, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.
JCS mengatakan pihaknya mendeteksi sejumlah besar puing roket di laut hanya dua menit setelah peluncuran.
Benda yang ditembakkan Korea Utara menghilang di Laut Kuning, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi kepada wartawan. Dia menuduh Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan peluncuran tersebut.
Amerika Serikat mengutuk peluncuran tersebut, “yang menggunakan teknologi yang berhubungan langsung dengan program rudal balistik DPRK dan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri. DPRK adalah kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.
Peluncuran tersebut dilakukan beberapa jam setelah Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang menyelesaikan pertemuan puncak tiga pihak yang jarang terjadi di Seoul.